Wow! Macet di Gerbang Tol Bikin Rugi Rp 4,4 T

Wow! Macet di Gerbang Tol Bikin Rugi Rp 4,4 T

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 24 Mar 2023 16:43 WIB
Jalan Tol Bali Mandara akan ditutup selama 32 jam sejak pukul 23.00 Wita, Selasa (21/3/2023), dalam rangka perayaan Nyepi.
Tol Bali Mandara bakal uji coba MLFF Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono mengatakan transaksi gerbang tol tanpa perlu berhenti dulu untuk tapping uang elektronik bisa memangkas kemacetan. Sebab waktu transaksi hanya menjadi nol detik.

Melalui sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) penerapan waktu transaksi di gerbang tol turun hanya menjadi 0 detik dari kegiatan transaksi gerbang tol dengan uang elektronik sebelumnya yang memakan waktu hingga sekitar 4 detik. Jika dibandingkan versi dahulu, waktu transaksi dengan uang fisik adalah sekitar 10 detik lamanya.

Triono Junoasmono menjelaskan berdasarkan studi dari Roatex tentang MLFF di tahun 2020, potensi kerugian karena terhambatnya transaksi di pintu gerbang tol angkanya terbilang besar. Sehingga perlu teknologi yang lebih adaptif mengikuti bertumbuhnya jumlah kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau melihat beberapa studi yang ada, bahwa ada studi di Worldbank di 2019 itu kemacetan di jalan Indonesia, ada potensi kerugian sekitar Rp 56 triliun, jadi ada potensi kerugian sebesar Rp 56 triliun," ujar Triono dalam diskusi virtual, belum lama ini.

Dia mengungkap kerugian ini berkaitan dengan pengguna yang dinilai banyak membuang waktu di jalan tol karena antrean dan kemacetan. Apalagi, transaksi di gerbang tol masih mengharuskan berhenti.

ADVERTISEMENT

"Jadi kerugian ini bukan dalam bentuk cash uang, tapi akibat waktu yang tertunda atau mungkin BBM yang ekstra dan juga potential lost di situ," ujar Triono.

"Ini juga ada studi dari Roatex tahun 2020, ternyata antrean di gerbang tol itu sebesar Rp 4,4 triliun per tahun. Kelihatannya simple, tapi kalau kita gabung semuanya itu sekitar Rp 4,4 triliun, ini berarti cukup signifikan juga, apalagi semakin banyak kendaraan," jelas dia.

Seperti diketahui, sistem MLFF memanfaatkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dapat mendeteksi pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol. Sistem ini juga mengubah pembayaran non-tunai menggunakan e-Toll menjadi cashless tanpa sentuh menggunakan aplikasi CANTAS, yang dapat diunduh di berbagai tipe smartphone.

Adapun sistem ini merupakan bentuk dukungan terhadap terobosan Presiden Joko Widodo melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR bersama RITS didukung Bank Indonesia dan Korlantas Polri agar pelayanan jalan tol di Indonesia semakin maju dan modern.

Penerapan pembayaran sistem tapping yang saat ini dilakukan terkadang memberikan kelambatan transaksi sehingga menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, Triono berharap kemacetan di jalan tol bisa terurai.

"Kami melihat konsep MLFF banyak beri manfaat, pertama menghilangkan kemacetan di gerbang tol, itu jelas, yang tadinya antrean karena tap kartu otomatis antrean berkurang. Kedua adalah karena antrean berkurang, pastinya namanya polusi atau emisi karbon berkurang," ungkap dia.




(riar/rgr)

Hide Ads