Bos MIROS Malaysia: Sudah Benar Indonesia Larang Motor Masuk Tol

Bos MIROS Malaysia: Sudah Benar Indonesia Larang Motor Masuk Tol

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 20 Mar 2023 07:35 WIB
Mudik dengan menggunakan jalan darat dan melintasi Tol Bawen-Salatiga, Jawa Tengah dapat menikmati pemandangan alam perbukitan. Pemandangan dapat terlihat di Gerbang Tol Salatiga yang berlatar belakang keindahan Gunung Merbabu. Intip keindahan jalan Tol Bawen-Salatiga di sini.
Ilustrasi jalan tol di Indonesia. Foto: Dok. Trans Marga Jateng
Jakarta -

Direktur Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) Zulhaidi Mohd Jawi setuju dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang sepeda motor masuk jalan tol. Menurut Zulhaidi, pemerintah Indonesia tidak harus mencontoh Malaysia yang memperbolehkan pengguna motor masuk jalur bebas hambatan.

Wacana sepeda motor masuk tol kembali menghangat pada awal tahun 2023, di mana ada sebuah komunitas pengguna motor mendesak pemerintah Indonesia agar memberi izin pengendara roda dua mengakses jalan bebas hambatan. Pengendara motor disebut-sebut memiliki hak sama dengan pengendara mobil untuk mengakses tol, lantaran sama-sama membayar pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penandatanganan MoU antara Miros dan KyFUDirektur Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) Zulhaidi Mohd Jawi (kiri) Foto: Dok. Istimewa

Kontra dengan wacana tersebut, Direktur MIROS, Zulhaidi, justru membenarkan kebijakan pemerintah Indonesia yang tidak mengizinkan motor masuk tol dan berbaur dengan kendaraan roda empat atau lebih. Menurut Zulhaidi, pengendara motor memiliki risiko kecelakaan yang besar jika berkendara di jalur bebas hambatan.

"Kalau dari filosofi safety, sebetulnya Indonesia yang benar. Sebab di jalan tol itu rata-rata kecepatannya tinggi. Jadi jika terjadi apa-apa, misal kecelakaan atau kesilapan, akan lebih parah (dampaknya bagi pengguna motor)," kata Zulhaidi ditemui detikOto di sela-sela acara Vehicle Safety Course 2023/006 di Politeknik APP Jakarta (16/3/2023).

ADVERTISEMENT

Sementara di Malaysia, menurut Zulhaidi kebijakan motor boleh masuk tol itu sudah diterapkan sejak lama, hingga membudaya. Jadi, sangat sulit jika kebijakan itu ditarik lagi oleh pemerintah Malaysia. Sebagai informasi, berbagai jenis motor boleh mengakses jalan tol di Malaysia tanpa terkecuali, bahkan untuk motor bebek yang berukuran kecil sekalipun. Pengendara motor juga tidak dikenakan biaya alias gratis.

"Kalau di Malaysia (motor boleh masuk tol) itu sudah terlanjur diterapkan lebih awal, sejak jalan tol diperkenalkan. Jadi secara politik sudah agak susah kalau kebijakan itu ditarik lagi (atau dibatalkan)," kata dia.

"Tapi untuk safety, sebenarnya tidak sesuai. Karena motor itu harus jaga keseimbangan, dan di jalan tol dia bisa cepat hilang keseimbangan (karena kecepatan tinggi). Jika sesuatu terjadi, pengendara roda dua jatuh, risikonya lebih tinggi. Meski pakai helm (dan peralatan safety), jika terjatuh tetap berbahaya," bilang Zulhaidi.




(lua/din)

Hide Ads