Pemerintah Indonesia bakal memberikan subsidi untuk kendaraan listrik. Subsidi ini diberikan supaya kendaraan listrik lebih mudah dijangkau masyarakat luas. Tak hanya itu, tujuan lain diberikannya subsidi ini agar Indonesia bisa bersaing dengan Thailand yang juga menerapkan kebijakan serupa.
"Jadi kami sudah memberikan usulan kepada Kementerian Keuangan berkaitan dengan program bantuan pemerintah untuk pengembangan ekosistem industri EV di Indonesia, termasuk belanja atau pembelian dari motor, mobil, maupun bus berbasis listrik," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers Insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Senin (6/3/2023).
Menurut Agus, penerapan kebijakan ini menjadi momentum yang tepat untuk membantu pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Indonesia tak boleh sampai ketinggalan dari negara tetangga, Thailand, yang telah menerapkan kebijakan subsidi untuk kendaraan listrik.
"Ini momentum yang paling baik. Kita kejar-kejaran dengan negara lain, salah satunya Thailand. Bapak Presiden (Jokowi) sudah memberikan arahan, apa yang diberikan oleh Thailand kita juga harus memberikan. Kalau perlu berikan lebih dari apa yang sudah diberikan Thailand. Ini semua untuk mengejar investasi dari produsen-produsen EV agar masuk ke Indonesia," sambung Agus.
Sebagai informasi, Thailand telah memberikan subsidi kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun motor listrik. Warga Thailand yang ingin beli motor listrik bisa mendapatkan subsidi Rp 7,9 juta, sementara bagi yang mau membeli mobil listrik bisa mendapatkan subsidi hingga Rp 66 juta.
Selain memberikan subsidi, pemerintah Thailand sebelumnya juga telah memberikan sejumlah insentif, dari menurunkan pajak mobil tahunan untuk EV yang terdaftar antara 1 Oktober 2022 dan 30 September 2025, dengan potongan sebesar 80%, hingga membebaskan bea masuk untuk suku cadang yang diimpor.
Sementara Indonesia akan memberikan subsidi untuk motor, mobil, dan bus listrik full baterai. Untuk motor listrik disediakan kuota subsidi 200.000 unit, kemudian buat mobil listrik kuota subsidinya 35.900 unit, dan bus listrik sekitar 138 unit, termasuk kendaraan konversi dengan kuota 50.000 unit.
Merek motor listrik yang dapat subsidi adalah Gesits, Volta, dan Selis. Sedangkan mobil listrik hanya dua, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev. Semua merek tersebut diproduksi secara lokal di Indonesia. Sementara untuk bus listrik, tak disebutkan merek yang mendapatkan subsidi itu.
Bicara skema subsidinya, motor listrik baru dan motor listrik konversi dapat subsidi sebesar Rp 7 juta. Sementara untuk kendaraan roda empat dan bus listrik belum disebutkan lebih detail.
Simak Video "Video: Batalnya Usulan Rumah Subsidi 18 Meter"
(lua/din)