Selain Pertamina dan Shell, BP serta Vivo juga kompak melakukan penyesuaian harga BBM di Indonesia. BP misalnya menaikkan seluruh harga BBM jenis bensin. Sementara untuk diesel harganya justru turun. Harga BP 90 sebelumnya dijual Rp 12.940 per liter, per 1 Februari 2023 dibanderol Rp 13.860 per liter.
Kemudian untuk BBM RON 92 BP, saat ini dibanderol Rp 13.950 per liter. Sementara untuk BP diesel, bila sebelumnya dijual Rp 16.310 per liter saat ini Rp 16.260 per liter.
"Efektif per 1 Februari 2023 harga BBM di SPBU BP-AKR wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur terjadi penyesuaian," tulis BP dalam keterangan resminya.
Vivo pun demikian, harga seluruh jenis BBM-nya kompak naik. Dalam pantauan detikOto di salah satu SPBU Vivo kawasan Jakarta, Revvo 90 tidak lagi dijual 11.800 per liter melainkan naik jadi Rp 13.710 per liter. Sementara Revvo 92 harganya Rp 13.800 per liter dan Revvo 95 Rp 14.470 per liter.
Berikut ini daftar harga BBM di Indonesia yang berlaku 1 Februari 2023.
Pertamina
Pertalite (RON 90): Rp 10.000 (seluruh Indonesia)
Pertamax (RON 92)
- Rp 12.800(untuk wilayah Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara barat, Nusa Tenggara Timur.
- Rp 13.050 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 14.500 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Batam, Bengkulu)
Pertamax Turbo (RON 98)
- Rp 14.850 per liter (Aceh, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 15.150 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua)
- Rp 15.450 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Batam, Bengkulu)
Dexlite (CN 51)
- Rp 16.150 per liter (Aceh, Sabang, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 16.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 16.850 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Batam, Bengkulu)
Pertamina Dex
- Rp 16.850 (Aceh, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 17.200 (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat)
- Rp 17.550 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Batam, Bengkulu)
Shell
- Shell Super
Rp 13.950 (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
Rp 14.250 (Sumatera Utara) - Shell V-Power
Rp 14.620 (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
Rp 14.930 (Sumatera Utara) - Shell V-Power Diesel
Rp 16.980 (Jakarta, Banten, Jawa Barat) - Shell Diesel Extra
Rp 16.260 (Jawa Timur, Sumatera Utara) - Shell V-Power Nitro+
Rp 14.980 (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
BP
- BP 90: Rp 13.860
- BP 92: Rp.13.950
- BP 95: Rp.14.490 (Jawa Timur)
- BP Ultimate: Rp.14.620
- BP Diesel: Rp.16.260
Vivo
- Revvo 92: Rp 13.800
- Revvo 95: Rp 14.470
- Revvo 90 Rp 13.710
Simak Video "Resmi Turun, Ini Daftar Harga BBM Non-Subsidi Pertamina"
[Gambas:Video 20detik]
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib