19 Tahun di PO Haryanto, Rian Mahendra: Saya Tidak Pernah Gagal

19 Tahun di PO Haryanto, Rian Mahendra: Saya Tidak Pernah Gagal

Tim detikcom - detikOto
Senin, 09 Jan 2023 14:09 WIB
Rian Mahendra
Rian Mahendra. Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto
Jakarta -

Rian Mahendra tak lagi menjabat Direktur Operasional di PO Haryanto sejak Juni 2022 lalu. Dalam pernyataannya, Rian mengaku telah meninggalkan sejumlah legasi di PO (Perusahaan Otobus) milik ayahnya tersebut. Rian juga mengatakan tidak pernah mengalami kegagalan selama bekerja di PO Haryanto.

"Saya mimpin sebuah perusahaan yang selama 19 tahun pekerjaan saya, saya tidak pernah gagal di lapangan. Itu prestasi. Saya ikut beliau dari bus 5 unit sampai sekarang, terakhir aku mimpin, itu ada 200-an lebih, yang di divisiku, Patas sama AKAP," kata Rian ditemui detikOto di Solo, Kamis (5/1/2023).

Menurut Rian, PO Haryanto dalam perkembangannya mampu merambah ke trayek-trayek di luar Kudus dan sukses, sehingga bisa bertahan sampai saat ini. Artinya, PO yang dikenal memiliki fans atau mania militan ini tidak hanya jago kandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus di posisi puncak market, terus di posisi satu-satunya perusahaan yang hidup dari banyak area, nggak cuma di kandangnya aja. Perusahaan biasanya cuma berani di kandang aja, keluar dari kandang gagal atau nggak berkembang. HR (PO Haryanto) ini nggak, berkembang di luar kandang, nggak cuma jago kandang. Berarti ini kan udah prestasi. Dan kredibilitas itu masih terjaga dengan baik, sampai detik saya keluar pun masih terjaga," sambung Rian.

Bagi yang belum tahu, PO Haryanto merupakan perusahaan transportasi yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah. PO ini memiliki ciri khas berupa livery wayang di bodi busnya. Ciri khas lain di bus ini adalah kalimat sholawat yang disematkan di kaca belakang bus.

ADVERTISEMENT

PO Haryanto didirikan pada 2002 lalu oleh Haji Haryanto yang merupakan mantan prajurit Kostrad TNI AD di Tangerang. Berkat ketekunannya dan para pekerjanya, PO ini kemudian semakin berkembang dan memiliki berbagai trayek dari Jakarta ke Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan hingga ke Madura.

Rian menjadi salah satu sosok penting yang membantu merintis jalur-jalur baru PO Haryanto. Pada video berjudul 'Rian Mahendra || Masa Bakti Saya di PO Haryanto Sudah Selesai!!', Rian menceritakan perjuangannya saat membuka rute-rute baru.

"2009 adik (saya) mulai gabung, megang keuangan, gua jadi bisa fokus di operasional. Bapak pengin punya (trayek) di luar Kudus, Madura kayaknya rame nih. Buka Madura 2009, jalan satu hari dua (bus), satu dari Sumenep, satu dari Bangkalan. Berbulan-bulan penumpang cuma berapa sih, sebiji dua biji," kata Rian dalam video berdurasi 16:23 itu.

Lanjut Rian menceritakan, PO Haryanto kemudian melanjutkan pengembangan rutenya ke Kota Solo, Jawa Tengah, sekitar tahun 2011-2012. "Kemudian gua buka Wonogiri, dan Alhamdulillah bisa diterima baik oleh warga Wonogiri," tambah Rian.

"Terus buka Malang, Pekalongan. Terus akhirnya kita dihajar oleh pandemi. Hari-hari yang sulit banget buat operasional, buat gua dan rekan-rekan buat ngejalanin perusahaan pada saat itu, karena lockdown, kita masih colong-colongan jalan, nyari celah bagaimana penumpang bisa pulang ke kampung halaman," cerita Rian.

"Gua cari celah lagi, bukain jalur Pekalongan. Alhamdulillah sekarang Haryanto udah nomor satu di Pekalongan. Yes, itulah achievement (pencapaian) yang sudah gua bangun selama 19 tahun. Buat gua itu hasil karya yang gimana--gua ini ibarat orang kerja dari dulu ngibaratin diri gua kayak seniman--jadi itu hasil karya yang benar-benar. Gua yakin pencapaian yang dicapai PO Haryanto saat ini itu belum ada yang pernah bisa nyampe--selama gua di dunia transportasi. Orang bisa keluar dari kampung halaman dia. Perusahaan transportasi bisa ekspansi dengan seanggun itu, seelok itu, di mana pun dia berada. Dan selama gua 19 tahun di lapangan sampai sekarang, belum pernah gua gagal buka jalur satu pun, tidak ada jalur gua yang nggak laku. Jadi kredibilitas gua masih terjaga dengan baik," kata Rian.




(lua/rgr)

Hide Ads