Jakarta -
Bus Sinar Jaya kerap dijuluki bus keong karena jalan lambat di tol. Bos PO Sinar Jaya buka suara soal anggapan itu. Berita tanggapan bos Sinar Jaya soal julukan bus keong ini menjadi berita populer pada April 2022.
PO Sinar Jaya memiliki armada yang sangat banyak. Wajar jika sangat mudah menemui bus Sinar Jaya di tol Trans Jawa. Namun ternyata, bus Sinar Jaya mendapat julukan 'keong' karena dianggap terlalu pelan saat melintas di jalan bebas hambatan.
Direktur Utama PT Sinar Jaya Megah Langgeng, Teddy Rusly, pun mengomentari julukan yang disematkan pada PO Sinar Jaya. Menurut Teddy, PO Sinar Jaya hanya berusaha patuh terhadap peraturan lalu lintas di jalan tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana kita menerapkan manajemen, yang utama itu kepada penumpang. Walaupun banyak orang bilang Sinar Jaya 'keong', jadi saya dengar itu," kata Teddy di Kantor Pusat Laksana, Ungaran, Semarang (19/4/2022).
"Keong nggak apa-apa. Jadi itu kan regulasi yang diharuskan oleh pemerintah, karena kecepatan di jalan tol itu harusnya kalau untuk bus itu 90 km/jam ya. Kita mengutamakan keselamatan penumpang," sambung Teddy.
Pemerintah memang sudah menetapkan batas kecepatan maksimal kendaraan di jalan tertentu. Termasuk di jalan tol.
Khusus untuk jalan bebas hambatan (tol) luar kota, batas kecepatan paling rendah ditetapkan dengan batas absolut 60 km/jam dalam kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 km/jam. Sedangkan untuk berkendara di tol dalam kota, kecepatan minimal berkendara 60 km/jam, maksimal berkendara yaitu 80 km/jam.
Selain berita soal komentar bos Sinar Jaya soal julukan bus keong, masih ada beberapa berita populer April 2022. Di antaranya adalah tilang elektronik salah sasaran hingga alasan motor zaman sekarang tidak dibekali engkol atau kick starter.
[Halaman Berikutnya: Saat ETLE Salah Sasaran, yang Melanggar Avanza, yang Ditilang Xpander]
ETLE Salah Sasaran: yang Melanggar Avanza, yang Ditilang Xpander
Pada bulan keempat tahun 2022, terjadi kasus salah sasaran tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jakarta. Jadi yang melanggar pengendara Avanza, tapi yang dikirim surat tilang elektronik justru pengendara Xpander.
Kejadian ini dialami oleh seorang warga Pamulang bernama Dewi Lelyana. Dia menerima surat tilang pada 18 April 2022.
"Kejadian pelanggaran lalu lintasnya tanggal 13 April 2022, siang jam setengah satu (di Jakarta). Awalnya istri saya bilang 'udah bayar aja'. Tapi setelah saya buka di lampiran ketiganya, kok fotonya ganjil ya. Kok mobilnya Avanza, padahal mobil istri saya Xpander Cross. Itu nomornya sama plek-plekan," kata Ramses, suami Dewi Lelyana, kepada detikOto melalui sambungan telepon, Senin (18/4/2022).
"Kalau dilihat, pengendara itu memang murni malsuin pelat nomor mobil (istri saya), entah buat kejahatan atau lainnya. Yang pasti bukan buat mengatasi aturan ganjil-genap, karena kan dia ditilang di tanggal ganjil ketika pakai pelat nomor milik saya yang genap (B 2294 UZD)," sambungnya.
Polisi sendiri sebenarnya sudah melakukan antisipasi jika ada kejadian salah sasaran tilang elektronik seperti ini. Jadi di surat tilang elektronik yang dikirim, juga sudah sediakan lembar khusus untuk mengonfirmasi apakah kendaraan yang kena tilang ETLE itu milik pengendara bersangkutan atau bukan.
Halaman berikut: Honda Jawab Kenapa Motor Sekarang Tak Punya Engkol
Kebanyakan motor zaman sekarang memang tidak dibekali kick starter atau engkol. Kini, motor-motor terbaru lebih mengandalkan starter elektrik. Honda memberikan jawaban kenapa motor sekarang tidak punya engkol.
Reza Rezdie dari Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, ketidakhadiran engkol pada motor-motor saat ini tak lepas dari hasil survei tim marketing AHM. Menurutnya, dari hasil survei itu konsumen jarang menggunakan kick starter.
"Kalau kita lihat dari data surveinya teman-teman marketing kepada konsumen-konsumen segmen khususnya di bagian matic premium high, penggunaan kick stater itu mereka sudah sangat jarang. Karena sangat jarang itu , kita eliminasi fitur tersebut," ucap Reza pada April 2022 lalu.
Sebagai pengganti engkol, motor sekarang mengandalkan starter elektrik. Starter elektrik ini sangat bergantung pada kondisi aki. Makanya, motor-motor saat ini telah disematkan indikator kondisi aki.
"Kita bisa tahu sisa tegangan baterai aktual pada motor Vario 160 sisa berapa. Di bagian odometer bisa diganti-ganti dengan tombol yang sudah disiapkan, akan ketahuan kondisi aktual volt meter. Tidak perlu lagi menambah part aftermarket voltmeter," ujar Reza.
Jika kondisi tegangan aki sudah di bawah standar, pemilik motor harus mengambil perhatian dan segera cek di bengkel.
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar