Belum banyak yang tahu, penggunaan stiker happy family di mobil pribadi menyimpan banyak risiko dan bahaya. Bahkan, penemunya saja mengaku menyesal pernah menciptakan stiker tersebut. Lho, kok bisa, ya?
Disitat dari Daily Mail, Senin (19/12/2022), stiker happy family di kendaraan telah memakan banyak korban. Sebab, aksesori tersebut mengandung informasi personal seperti struktur, nama dan profesi anggota keluarga. Itu diyakini bisa memudahkan penjahat menjalankan aksinya.
Sebagai contoh, wanita bernama Kathleen Wiggins di Amerika Serikat mengaku diintai penjahat usai dirinya memasang stiker happy family di kaca kendaraan. Sebab, stiker tersebut memuat profesi suaminya yang merupakan angkatan laut. Sehingga, penjahat menjadi tahu, Kathleen sering sendirian di rumah lantaran kerap ditinggal dinas.
"Itu (dampak menggunakan stiker happy family) benar-benar membuatku terancam," demikian pengakuan Kathleen.
Penggunaan stiker happy family di mobil pribadi rupanya telah memakan cukup banyak korban. Bahkan, penemu aksesori tersebut, yakni Monica Liebenow tak menyangka temuannya justru bisa mengancam keselamatan orang. Dia secara tak langsung juga mengaku menyesal telah menemukan stiker happy family.
"Mulanya, stiker itu tidak berbahaya dan hanya dipasang di mobil dengan niat baik orang-orang yang bangga dengan anggota keluarganya. Tapi, saya benar-benar tidak menyangka, stiker tersebut justru memudahkan penjahat mengetahui (informasi) seputar korbannya," ungkap Monica seakan menyesali temuannya, dikutip dari Moms.
"Saya yakin mereka (penjahat) akan memiliki cara yang lebih canggih dengan memanfaatkan (informasi di stiker) tersebut," tambahnya.
Jangan Pernah Pakai Stiker Happy Family
Kriminolog yang juga mantan anggota kepolisian Terry Goldsworthy mengingatkan untuk tak lagi menggunakan stiker happy family di mobil pribadi, apalagi informasi yang diberikan sangat lengkap. Menurutnya, itu sama saja membuka identitas pribadi kepada khalayak umum.
Dia menganggap, penggunaan stiker tersebut sama seperti penyebaran informasi pribadi melalui media sosial. Hal itu tentu tak baik dan bisa berakibat fatal.
"Mereka (penjahat) menjadi tahu struktur keluargamu, mobilmu, dan di mana kamu tinggal. Ketika kamu mengganggap itu mungkin tak penting, maka (korbannya) akan terus bertambah," kata Terry.
Simak Video "Perkara Stiker Bikin Ibu di Medan Naik Pitam Cambuk Anak Pakai Tali Pinggang"
(sfn/din)