1.452 Kendaraan Listrik Bakal Wara-wiri di KTT G20 Bali

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada 15-16 November mendatang bakal menjadi panggung Indonesia mempromosikan kendaraan listrik. Tercatat sebanyak 1.452 kendaraan listrik akan mendukung perhelatan akbar negara-negara anggota G20 itu.

Toyota Indonesia menjadi salah satu pabrikan yang mendukung kegiatan tersebut. Tercatat ada sekitar 41 unit Toyota bZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e yang dipinjamkan ke pemerintah untuk kendaraan operasional di KTT G20 Bali.

"Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih kepada PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang telah memberikan kontribusi peminjaman 143 unit kendaraan listrik untuk mendukung KTT G20 nanti bulan November di Bali. Perhelatan ini sangat penting bagi Indonesia, kepercayaan besar, kita adalah negara berkembang pertama yang memegang Presidensi G20 dan menjadi Presiden G20 disaat yang sangat-sangat sulit, ada krisis pangan, krisis energi, krisis financial, dan perang yang belum selesai, yang mengganggu jalur logistik untuk internasional," kata Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengemudikan mobil listrik Toyota bZ4X Foto: Luthfi Anshori/detikOto

"Walaupun demikian, beberapa pesan utama terus kita perjuangkan, yaitu Indonesia sangat kuat komitmennya untuk ramah lingkungan, dan penggunaan mobil listrik (di KTT G20) ini adalah sebuah pesan yang ingin kita sampaikan, baik itu untuk masyarakat domestik maupun masyarakat internasional," sambungnya.

Pratikno menambahkan, total ada sekitar 1.452 kendaraan listrik yang mendukung pelaksanaan KTT G20 Bali. Penyediaan kendaraan listrik tersebut dari berbagai lembaga, baik institusi pemerintahan, maupun swasta. Kendaraan listrik itu terdiri dari mobil listrik, motor listrik, dan bus listrik.

Toyota bZ4X Foto: Luthfi Anshori/detikOto

"Kebutuhan unit mobil listrik selama G20 itu yang akan kita gunakan berjumlah 962 unit, ada 454 motor listrik, dan 36 bus listrik. Itu yang total akan kami gunakan. Oleh karena itu kami menyediakan 830 unit, kemudian ada Kementerian Perhubungan juga, Polri, Paspampres, Kadin, Gojek juga terlibat untuk membantu penyediaan kendaraan listrik selama KTT G20," tambah Pratikno.

"Jadi kita ingin memanfaatkan KTT G20 ini untuk sebagai suatu momentum menunjukkan komitmen kita, sekaligus juga showcase kita untuk bagaimana kita mengelola transisi energi menuju energi yang bersih, merespons perubahan iklim, menuju energi berkelanjutan, dan juga mewujudkan net zero emission nanti target kita di 2060," katanya.