Michelin Indonesia Lebih Takut Pasar Amerika Turun, Lah Kok?

Michelin Indonesia Lebih Takut Pasar Amerika Turun, Lah Kok?

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 02 Sep 2022 20:43 WIB
Michelin memperkenalkan teknologi ban tanpa udara pada 2019 lalu. Setelah penelitian dan pengembangan selama lima tahun, Michelin siap menjual ban tanpa udara itu pada 2024 nanti.
Ilustrasi ban Michelin tanpa angin Foto: Dok. Michelin
Jakarta -

Seluruh industri coba bangkit setelah masa pandemi yang mulai surut, hal ini juga berlaku untuk industri otomotif termasuk produsen ban. Seperti yang disampaikan PT Michelin Indonesia, yang menatap positif pasar Indonesia yang akan tumbuh seiring bangkitnya perekonomian Indonesia.

Namun siapa yang sangka, rupanya Michelin Indonesia saat ini lebih takut jika market Amerika Serikat yang jatuh. Tentu ini bukan tanpa alasan, karena produsen ban asal Prancis ini, kini lebih banyak mengekspor ban ke Amerika Serikat.

"Setelah pandemi, kami masih sesuai dengan rencana kami, dan saya rasa market kembali pulih (market Indonesia) dan kami melakukan apa yang harus kami lakukan. Tapi sejujurnya kami melihat market Amerika Serikat, kami sangat hati-hati karena kami paling banyak ekspor ke sana," ucap Presiden Direktur Michelin Indonesia, Steven Vette.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ban Mobil Listrik Formula EBan Mobil Listrik Formula E Foto: Dok. Michelin

"Tapi kalau Indonesia saya rasa tidak ada impact, seperti yang saya sampaikan, konsumen Indonesia yang memiliki kendaraan sudah mempersiapkan dana untuk mengantisipasi, tapi memang kami melihat pada semester kedua, kami melihat ada sebuah tantangan di Amerika Serikat," Steven menambahkan.

Meski demikian, menurut Steven saat ini ada kebiasaan yang berubah di masyarakat dalam bertransaksi.

ADVERTISEMENT

"Banyak yang mengatakan akan ada resesi, lalu banyak yang menanyakan ke saya apa yang akan kami lakukan? Saat orang ingin membeli sepatu, mungkin baru akan terlaksana pada bulan depan, tapi untuk hal yang penting akan diusahakan," ujar Steven.

"Meski konsumen akan sangat hati-hati dalam mengatur cash flow, sampai saat ini masih sesuai rencana. Kami sudah memiliki rencana untuk menghadapi tantangan yang ada," tutup Steven.




(lth/din)

Hide Ads