Shell bukan pemain baru di Indonesia, bahkan perusahaan energi asal Belanda ini sudah menjejakkan kaki sejak 2005. Kini Shell pun tidak sendiri, berbagai brand perusahaan migas ikut bermain untuk merebut hati pengguna kendaraan. Meski demikian, Shell yakin masih akan tetap dipilih oleh pengendara di Indonesia meski banyak perusahaan migas bermain di tanah air.
"Harga real itu harga Shell, secara mekanisme kita kerap dibuai dengan harga yang tidak mencerminkan harga (dengan adanya subsidi)," ujar Cluster Business Manager Shell Bitumen, Susi Hutapea kepada detik.com, saat disinggung soal harga BBM Shell yang kerap dianggap mahal.
"Sebenarnya kalau kita lihat spirit UU (aturan di Indonesia) ini membuka investasi, harga BBM biar kompetitif, shell melihat persaingan itu hal yang sehat dan itu ke depannya tidak masalah, di beberapa maju itu tidak masalah secara persaingan itu yang sehat," Susi menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Susi juga berkeyakinan bahwa Shell telah melekat di hati pengguna kendaraan di Indonesia. "Shell itu brand, saya rasa brand Shell sangat kuat sekali," Susi menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Susi juga menambahkan Shell terus melakukan investasi di Indonesia dengan berencana untuk terus menambah SPBU mereka di Indonesia.
"Rencana nambah SPBU? Rencana nambah SPBU itu ada, namun ada2 hal yang kita mempertimbangkan, harga dan infrastruktur bagaimana kesiapan lokasinya dan lain-lain, ini harus kita lihat," ujar Susi.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK