Kecelakaan maut yang melibatkan truk kembali terjadi. Peristiwa ini terjadi di Jl Sultan Agung, Bekasi, ketika sebuah truk trailer menabrak halte dan tiang BTS di lokasi kejadian. Akibatnya, 10 orang meninggal dunia.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan, berdasarkan penelusuran awal, truk menabrak halte, lalu menabrak tiang BTS di lokasi kejadian.
"Kalau dilihat dari tipe jalan ini tidak menurun, dan juga ada bekas rem. Juga ini menabrak halte, orang yang menunggu di halte, dan titik terakhir menubruk tiang Telkomsel," ucap Latif kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (31/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiang yang ditabrak oleh truk itu lalu roboh dan menimpa mobil-mobil yang ada di jalan. "(Tiang) Telkomsel ini sempat roboh, jatuh ke tengah jalan, juga menimpa kendaraan pick up, dan orangnya meninggal," katanya.
Latif pun menjelaskan, kebanyakan korban adalah anak sekolah. Hal ini karena lokasi kejadian berada di SD Kota Baru II dan III Kota Bekasi.
Peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan truk sudah sering kali terjadi. Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menduga peristiwa ini dipicu oleh kegagalan rem pada truk.
"Remnya mungkin benar, tapi tidak berfungsi 100%. Dan itu jejak rem kaki atau rem tangan? Dengan momentum yang besar yakin truk mengalami gagal rem, itu kenapa yang ditabrak halte/tiang. Itu asumsinya," kata Sony kepada detikcom, Rabu (31/8/2022).
Dia bilang, masalah terbesar pada truk-truk di Indonesia adalah overloading yang membuat kinerja rem semakin berat. Hal itu membuat rem menjadi blong.
"Tapi idealnya harus diinvestigasi di TKP. Sudah saatnya investigasi dilakukan oleh pihak yang independen supaya fair," katanya.
Menurut Sony, salah satu pelajaran penting yang bisa diambil dari kecelakaan ini adalah soal jam beredarnya truk di jalan raya. Dia bilang, truk yang terlibat kecelakaan ini tidak seharusnya beredar di jalan raya di jam ramai orang.
"Kendaraan tersebut melintas tidak pada jamnya. Harusnya di jam malam dan di bawah pengawalan petugas. Hindari melintas di jam-jam ramai supaya pergerakan kendaraan lebih nyaman," ujarnya.
Dia juga bilang, tidak bisa sembarangan kendaraan besar melintas di kawasan ramai atau melewati sekolahan, rumah sakit dan rumah ibadah. Selain itu, kondisi kendaraannya juga harus diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan serupa.
"Sudah saatnya kecelakaan disetop dengan mengevaluasi/screen dahulu unit serta pengemudi yang akan melintas. Ke mana petugas-petugas polisi yang seharusnya bertugas mengamankan kendaraan-kendaraan besar tersebut?" katanya.
Yang tidak kalah penting, menurut Sony, adalah mengedukasi kepada anak-anak sekolah tentang bahaya atau kemampuan dalam membaca bahaya. Terakhir, Sony menitip pesan untuk pemerintah agar lebih serius mencegah kecelakaan serupa.
"Maraknya kecelakaan kendaraan besar yang berujung fatal dalam kurun waktu yang dekat, pemerintah sudah harus membuat aturan yang lebih ketat guna menekan kecelakaan lalu lintas," tegasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah