EV Smart Mobility - Joint Project yang dilakukan 5 pabrikan otomotif raksasa asal Jepang, Mitsubishi Motors, Nissan, Toyota, Fuso, Isuzu di Bali, untuk bisa menciptakan ekosistem dalam mempercepat kendaraan elektrifikasi. Akan tetapi apa alasan Toyota ikut bergabung ya, mengingat Toyota telah memiliki program EV Smart Mobility di Bali dan Danau Toba, Medan.
Vice President Director PT. Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto menjelaskan apa yang menjadi tujuan Toyota-Astra Motor (TAM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia, ikut bersama 4 produsen otomotif menciptakan percepatan elektrifikasi.
"Toyota sudah melakukan di 2 tempat, di Nusa Dua, Bali dan Toba (Medan), saat ini kami join bersama yang lain di sini (EV Smart Mobility - Joint Project). Apa sih tujuannya? Kalau kita lihat komitmennya sama, bagaimana mengedukasi elektrifikasi ke masyarakat, bagaimana mengurangi emisi karbon," ucap Henry.
"Kalau kita lihat karena kita berlima, model line up-nya lebih banyak. Harapannya lebih banyak masyarakat lebih aware dan merasakan langsung teknologi EV, sehingga bisa berkontribusi mengurangi emisi karbon," Henry menambahkan.
Lalu apakah projek bersama ini akan diperluas ke daerah lainnya?
"Ini kan baru mulai kita di sini berlima, nanti akan ada evaluasi. Kalau hasilnya seperti apa yang kita harapkan, tentu saja kita bisa menerapkan ke tempat-tempat lainnya," ucap Henry.
Sebagai catatan EV Smart Mobility - Joint Project juga akan menjadi peluang besar bagi Pemerintah Indonesia dan industri otomotif nasional, untuk menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam menerapkan kebijakan transisi energi hijau dan menyambut era mobilitas masa depan berbasis kendaraan ramah lingkungan, atau elektrifikasi kepada negara-negara yang tergabung dalam pertemuan G20 yang akan November 2022.
Simak Video "Video: Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Resmi Diluncurkan, Begini Tampangnya"
(lth/din)