PLN: Makin Banyak Orang Mau Bangun SPKLU, Cas Mobil Listrik Bisa di KFC

PLN: Makin Banyak Orang Mau Bangun SPKLU, Cas Mobil Listrik Bisa di KFC

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 29 Jul 2022 10:52 WIB
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya bersinergi membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta, Senin (25/7/2022).
Ilustrasi SPKLU PLN (Foto: Grandyos Zafna/detikOto)
Jakarta -

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah membuka peluang masyarakat biasa untuk bisa memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Siapa yang sangka, ternyata banyak lho masyarakat yang hendak memilikinya atau ikut dalam program IO2 (Investor Own Investor Operate)

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN, Bob Saril, di Bali, menjelaskan kini makin banyak masyarakat yang ingin memiliki SPKLU.

"Produk IO2 atau sama seperti Franchise, atau investor atau pengusaha yang punya uang, tinggal menyerahkan uang dan lokasinya di mana nanti kita siapkan semuanya charging-nya dan sistemnya, dan nanti bagi hasil," ucap Bob.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pembuktian, Bob menjelaskan saat ini sudah ada 100 SPKLU milik perorangan atau swasta.

"Investor banyak sekali yang minat, seperti kemarin salah satu franchise KFC, sudah ada 10-100 lokasi hingga 2023, artinya bagaimana ke depan orang menginginkan udara bersih, orang akan menyediakan fasiltasnya. Selain itu kami juga bekerjasama dengan mal-mal, Perbankan juga sudah ada BNI dan Bank Mandiri," ucap Bob.

ADVERTISEMENT

Bob menambahkan PLN juga membuka peluang kerjasama dengan UMKM-UMKM seluruh Indonesia.

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya bersinergi membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta, Senin (25/7/2022).Ilustrasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya bersinergi membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta, Senin (25/7/2022). Foto: Grandyos Zafna

"Termasuk UMKM, ini harapannya UMKM di desa-desa ikut (Franchise SPKLU dengan PLN), nanti akan ada sistem baterai swab atau stasiun pertukaran baterai," penjelasan Bob.

"Kalau hanya tukar baterai atau Swab itu Rp 100 juta (investasi), saya rasa masih memenuhi (bisa melakukan investasi) seperti koperasi, dan mereka bisa menyediakan tempatnya di kantornya. Ini masih sosialisasi terus, yang pasti kita harapkan di tahun ini ada penambahan 40 SPKLU dari kita (PLN) 60 dari sistem Franchise," tutup Bob.

Paket Harga SPKLU

PLN menawarkan SPKLU dengan spesifikasi charger yang berbeda-beda. Paket medium charger dengan kapasitas 25 kW, lalu paket fast charger dengan kapasitas 50 kW, dan paket ultra fast charger dengan kapasitas lebih dari 100 kW. Paket franchise ini termasuk pambangunan shelter (outdoor atau indoor), instalasi pasokan tenaga listrik, dan pemeliharaan SPKLU.

Dalam pemaparan Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PT PLN (Persero), Hikmat Drajat, pada ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 JIExpo, ada beberapa paket SPKLU yang ditawarkan ke masyarakat.

Paling murah yakni paket medium charging 25 kW (outdoor), dengan harga paket Rp 389,4 juta, fee partner Rp 1.350,07/kWh, dan gross income atau pendapatan kotor Rp 8,1 juta per bulan.

Kemudian paket yang paling mahal yakni ultra fast charging >100 kW (indoor) dengan harga paket Rp 1,056 miliar, fee partner Rp 3.306,57/kWh, dan gross income atau pendapatan kotor mencapai Rp 19,8 juta per bulan.




(lth/din)

Hide Ads