Bus tingkat (double decker) semakin marak penggunaannya untuk layanan transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Pulau Jawa. Bus tingkat mampu menyajikan pengalaman berkendara yang menarik dan berbeda, dibanding bus-bus single deck. Meski di Jawa sudah ramai, bus double decker belum dilirik oleh Perusahaan Otobus (PO) asal Pulau Sumatra. Apa alasannya ya?
Dijelaskan Direktur Utama PT SAN Putera Sejahtera (PO SAN), Kurnia Lesani Adnan, bus-bus di Sumatra, terutama yang memiliki trayek lintas pulau seperti dari Sumatra ke Jawa, belum cukup optimal ketika menggunakan bus dengan kabin tingkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pertama, karena tol kita itu masih baru sampai Palembang. Yang kedua, kapal (penyeberangan) itu belum semuanya tinggi, serta ramp door-nya itu belum semuanya rata. Artinya kalau double decker atau UHD (Ultra High Decker) masuk kapal, potensi nyangkutnya tinggi," ungkap Sani kepada detikOto melalui sambungan telepon, baru-baru ini.
Selain kedua hal tersebut, faktor lainnya adalah kondisi jalanan provinsi di Sumatra. Menurut Sani, jalanan di Sumatra didominasi oleh kelokan-kelokan, sehingga akan tidak nyaman buat penumpang yang berada di kabin atas karena bakal terasa limbung.
"Untuk penumpang yang di kabin atas ketika naik double decker, itu kan pasti agak kurang nyaman ya, agak ngeri lah ya. Jadi untuk di Sumatra, kalau bus masih banyak melalui jalan provinsi, itu belum efektif menggunakan double decker. Mungkin kalau nanti tolnya sudah tersambung, banyak PO yang pakai double decker," tambah Sani.
Bicara bus doubledecker, saat ini POSempati Star asal Medan, Sumatra Utara, menjadi pelopor bus doubledecker di Pulau Sumatra. PO ini bahkan sudah mengoperasikan bus doubledecker sejak tahun 2015 silam. Bus doubledecker POSempati Star menggunakan bodi Adiputro Jetbus 3+ SDD.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?