Viral Bentrok dengan Warga, Kenapa Iringan Pengantar Jenazah Sering Arogan?

Viral Bentrok dengan Warga, Kenapa Iringan Pengantar Jenazah Sering Arogan?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 21 Jun 2022 14:56 WIB
Viral video iring-iringan pengantar jenazah bentrok dengan waga di Sudiang Makassar (Dok. Istimewa).
Viral video iring-iringan pengantar jenazah bentrok dengan waga di Sudiang Makassar (Foto: Dok. Istimewa).
Jakarta -

Viral video pengendara pengantar jenazah bentrok dengan warga. Peristiwa itu terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dikutip detikSulsel, video tampak direkam oleh pria pengendara mobil. Di depan mobil milik pria itu terlihat satu unit ambulans, sementara di sekitarnya terlihat sejumlah pengendara motor dan pria yang membawa busur panah.

Seorang pria terlihat berlari ke depan dan mengancam dengan menggunakan busur panah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kacau, kacau. Bentrok, bentrok," kata pria pengendara mobil tersebut.

Setelah puluhan pemotor itu putar arah, pria dalam mobil itu melaju ke depan. Namun dia justru dihadapkan dengan sejumlah pria yang melempari mobil miliknya dengan batu.

ADVERTISEMENT

"Huh dibatui (dilempari batu) mobil," kata pria dalam video yang mulai panik.

Setelah dilempari batu, pria tersebut melihat kerumunan warga yang diduga terluka. Suara wanita yang juga ada dalam video tampak kaget.

Peristiwa bentrok antara iring-iringan pengantar jenazah dengan pengguna jalan lain seakan sering terjadi. Bahkan beberapa peristiwa terjadi salah satu pengendara yang konvoi dalam iring-iringan pengantar jenazah arogan sampai merusak kendaraan orang lain. Kenapa iring-iringan pengantar jenazah sering arogan?

"Mereka melakukan hal ini karena tidak paham aturan, merasa paling yang utama, memanfaatkan situasi (karena banyak rombongannya), tidak ada briefing (saat konvoi), tidak mengatur jadwal dengan benar," kata praktisi keselamatan berkendara sekaligus Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada detikcom, Selasa (21/6/2022).

Memang, dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, iring-iringan pengantar jenazah menjadi salah satu pengguna jalan yang memperoleh hak utama. Tapi, kata Sony, bukan berarti hal itu mengabaikan etika di jalan raya.

"Ini banyak yang pada gagal paham dilakukan oleh pengantar jenazah. Memang mereka prioritas, tapi harus dilakukan dengan etika sopan santun supaya tidak menimbulkan konflik di jalan raya. Kasihan keluarga jenazahnya," ucap Sony.

"Makanya tidak disarankan yang tidak paham aturan dan teknik yang benar untuk melakukan buka jalan sembarangan," sambungnya.

Sementara untuk pengguna jalan lain, Sony menyarankan saat mendengar suara sirine dari mobil jenazah sebaiknya memberikan lain. Sony menegaskan, lebih baik mengalah ketimbang harus terjadi konflik.

"Sering-sering menggunakan salah satu teknik defensive driving, melihat sekeliling dan spion secara berkala. Sehingga ada suara, iring-iringan segera menepi," pungkasnya.




(rgr/din)

Hide Ads