Beli BBM Wajib Pakai Aplikasi, Pertamini Bakal Punah?

Beli BBM Wajib Pakai Aplikasi, Pertamini Bakal Punah?

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 16 Jun 2022 08:07 WIB
Pertamini Digital yang Makin Keren
Ilustrasi Pertamini (Foto: M luthfi Andika/detik.com)
Jakarta -

Kehadiran Pertamini atau bensin eceran tidak dibenarkan adanya karena keberadaan mereka bukan di bawah PT Pertamina (Persero), namun kenyataannya hingga saat ini, masih ada masyarakat kecil yang memiliki usaha tersebut untuk membiayai hidup mereka.

Bagaimana tanggapan pemilik usaha Pertamini terkait rencana Pertamina mewajibkan pembeli bensin harus menggunakan aplikasi MyPertamina?

"Iya, saya sudah tahu dari teman saya, kabarnya untuk membeli bensin nanti harus menggunakan aplikasi. Kalau saya sih, tidak setuju karena ini lebih ribet," kata pemilik Pertamini yang enggan menyebutkan namanya di wilayah Jakarta Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku usaha Pertamini ini juga mengeluhkan kesadaran pemilik kendaraan yang memakai BBM bersubsidi padahal mereka sebenarnya tidak berhak. Inilah yang menurut pemilik usaha Pertamini menjadi penyebab pemerintah menerapkan aturan menggunakan aplikasi untuk membeli BBM, yang pada akhirnya menyulitkan mereka..

"Kata temen saya harus pakai aplikasi, harus memberikan nomor seri motor, itu semua harus tercatat, itu aja. Ini semakin repot saja," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Seperti dalam pemberitaan detik.com sebelumnya, pemerintah berencana untuk membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi dengan mewajibkan para pembelinya terdaftar di aplikasi MyPertamina. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.

Pertamini Digital yang Makin KerenIlustrasi Pertamini Digital yang Makin Keren Foto: M luthfi Andika/detik.com

detikcom pada Selasa (14/06/2022), mencoba menelusuri beberapa SPBU di kawasan Ibu Kota untuk melihat bagaimana penggunaan aplikasi MyPertamina dalam pembelian BBM sehari-hari.

Sebelum membeli BBM, masyarakat harus men-download aplikasi MyPertamina melalui smartphone. Kemudian jangan lupa untuk melakukan registrasi dengan mengisi data diri dan data kendaraan seperti jenis, merek, nomor polisi dan tipe konsumen seperti pribadi, driver online, bisnis, transportasi umum dan lainnya.

Setelah itu, Anda harus menghubungkan akun LinkAja dengan aplikasi MyPertamina. Ini bertujuan untuk memudahkan pembayaran. Aplikasi tersebut memberikan beberapa pilihan antara lain menggunakan debit tertentu seperti BRI, Mandiri dan BNI (yang harus didaftarkan terlebih dahulu ke aplikasi).

Setelah detikcom sampai di SPBU yang berada di kawasan Gereja Theresia, Gondangdia, terpantau antrean panjang mengular dari para pengguna kendaraan bermotor. Terlihat bahwa pada antrean tersebut hampir tidak ada yang menggunakan aplikasi MyPertamnia. Meski demikian, SPBU tersebut melayani transaksi dengan menggunakan MyPertamina.

[Halaman Selanjutnya: Pengalaman Memakai Aplikasi MyPertamina]

Menurut pengalaman yang dirasakan detikcom, aplikasi ini berjalan lancar. Hanya saja bila dilihat dari segi kepraktisan, metode pembayaran lain terbilang jauh lebih cepat dan praktis.

Konsumen bisa menghabiskan waktu 30-40 detik untuk mengisi BBM dengan metode pembayaran cash (di luar durasi mengantri). Sementara saat menggunakan aplikasi untuk pertama kali, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 menit. Hal ini terjadi karena butuh waktu beberapa lama untuk sinkronisasi antara aplikasi dan alat MyPertamina di SPBU.

Hal ini pun dikonfirmasi oleh salah seorang penjaga di SPBU tersebut yang mengatakan kalau koneksi internet sangat mempengaruhi kinerja alat tersebut.

"Sabar ya neng, itu mah istilahnya tergantung musim. Memang suka agak lama," ujar dia.

Bahkan dia menambahkan kalau metode pembayaran menggunakan kartu debit jauh lebih cepat, meski memang yang tercepat adalah dengan cara cash.

Setelah selesai mengisi BBM, tampilan aplikasi pun berubah. Di situ terekam kapan kendaraan kita mengisi BBM, kapan, di mana dan berapa liter jumlahnya. Semua terekam dengan lengkap.

Pertamini Digital yang Makin KerenPertamini Digital yang Makin Keren Foto: M luthfi Andika/detik.com

Meski demikian, pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi MyPertamina masih ada beberapa kendala. Di antaranya adalah kendala sinyal atau koneksi.

Selain itu juga kendala mesin receiver di SPBU yang rusak juga bisa jadi masalah. Seperti yang ditemukan di salah satu SPBU di kawasan Jakarta Pusat.

"Suka gangguan ini mesinnya. Kadang di sininya (nozzle) sudah keluar, tapi di aplikasinya belum jalan. Jadi suka lama transaksinya dan ribet," ujar Sutaji, petugas yang melayani detikcom saat itu.

(lth/din)

Hide Ads