Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat melontarkan wacana jika gerbang tol macet 1 km maka akan digratiskan saat mudik. Namun, wacana itu tidak diimplementasikan. Ini penjelasan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Sebelum musim mudik Lebaran 2022 lalu, Menhub mengungkapkan ada wacana yang disiapkan yaitu menggratiskan jalan tol jika terjadi kemacetan panjang di gerbang tol.
"Sebenarnya sudah ditetapkan tidak ada diskon. Cuma ada satu diskresi, apabila antrean mobil (di gerbang tol) itu lebih dari 1 km, maka nggak bayar malah. Bablas!" ujar Budi dalam program Blak-blakan detikcom beberapa waktu lalu.
"Jadi, kita bisa memberikan suatu homework untuk pengelola tol, supaya nggak macet. Begitu macet, gratis," sambungnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebut, wacana tol gratis itu muncul berdasarkan pembelajaran beberapa tahun lalu. Terutama, kata Budi, orientasi penerapan wacana tersebut untuk di Gerbang Tol Palianan.
"Palimanan itu kan kalau ada transaksi, potensinya mungkin akan ada perlambatan. Karena pergerakan dari Jakarta yang demikian cepat, kemudian di Palimanan hanya berapa gate tol, apalagi saya katakan tadi dengan dua lajur. Jadi saat itu memang muncul ide, kalau kemudian ada antrean dibebasin dan lain sebagainya," ucap Budi Setiyadi dalam konferensi pers secara virtual.
Namun, wacana ol gratis itu tidak diberlakukan. Menurut Budi, wacana tol gratis yang tidak jadi berlaku itu karena pemerintah sudah menerapkan kebijakan one way atau arus lalu lintas satu arah.
"Hal ini (tol gratis) tidak kita lakukan, karena kita berlakukan menyangkut masalah one way," ujar Budi.
Dia bilang, perjalanan mudik juga jadi lebih cepat dengan berbagai skema lalu lintas yang telah disiapkan seperti ganjil genap, one way, dan pembatasan kendaraan berat.
"Jadi kan banyak masyarakat yang testimoni ke saya, terima kasih Jakarta ke Semarang bisa 6 jam, Jakarta ke Surabaya bisa sekitar 10-11 jam," sebutnya.
"Mungkin barang kali kemarin juga menjadi pembahasan terkait dengan masalah tol ini, tapi nanti mungkin untuk antisipasi kita di tahun 2023," pungkasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?