Catatan Mudik 2022: Pikap Angkut Orang, Motor Bonceng Istri-Anak

Catatan Mudik 2022: Pikap Angkut Orang, Motor Bonceng Istri-Anak

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 08 Mei 2022 20:12 WIB
Pemudik menggunakan angkutan bak terbuka melintas di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Meskipun ada larangan dari pihak kepolisian menggunakaan kendaraan bak terbuka untuk mudik, namun masih banyak pemudik yang menggunakan kendaraan tersebut.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Foto: Pemudik menggunakan angkutan bak terbuka melintas di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta -

Masyarakat akhirnya kembali dibolehkan mudik lagi setelah dua tahun sebelumnya ada larangan mudik karena pandemi COVID-19. Namun, pada momen mudik Lebaran 2022 ini, masih banyak ketidakdisiplinan dan ketaatan pengendara.

Pengamat transportasi yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, kedisiplinan dan ketaatan pemudik pada aturan lalu lintas masih rendah.

"Itu semua tergambar begitu jelas baik di sepanjang jalan tol maupun arteri. Masih ada pengendara yang didorong faktor kelelahan menggunakan bahu jalan untuk beristirahat, mobil barang (jenis pick up) digunakan untuk mengangkut orang, dan sepeda motor dinaiki lebih dari dua orang. Ada juga pengemudi yang kemudian viral di media sosial karena melintas median jalan tanpa sepengetahuan petugas saat jalur one way diberlakukan," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemudik menggunakan angkutan bak terbuka melintas di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Meskipun ada larangan dari pihak kepolisian menggunakaan kendaraan bak terbuka untuk mudik, namun masih banyak pemudik yang menggunakan kendaraan tersebut.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.Pemudik menggunakan angkutan bak terbuka melintas di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Meskipun ada larangan dari pihak kepolisian menggunakaan kendaraan bak terbuka untuk mudik, namun masih banyak pemudik yang menggunakan kendaraan tersebut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Djoko juga menyayangkan tidak adanya penindakan dari aparat hukum. Sebab, menurutnya, konsentrasi petugas semata-mata terfokus pada kelancaran arus mudik dan arus balik.

"Tentunya, fenomena pelanggaran-pelanggaran lalu lintas itu sangat mengancam keselamatan dan dapat membahayakan orang lain. Kampanye keselamatan berlalu lintas, khususnya saat musim mudik, harus lebih intensif lagi," ujarnya.

Selain itu, ada beberapa kebiasaan pengendara yang bikin lalu lintas macet. Hal ini harus menjadi perhatian setiap pengendara agar tak menjadi penyebab kemacetan.

ADVERTISEMENT

"Penyebab lain kemacetan lalu lintas di jalan tol, seperti perilaku beristirahat di bahu jalan tol, berkendara zig zag, saldo uang elektronik tidak mencukupi, penyempitan ruas jalan (bottleneck), melintas jalur tanpa kendali petugas Polisi Lalu Lintas, kecelakaan lalu lintas," sebut Djoko.

Bahaya Pikap Angkut Orang dan Motor Bonceng Tiga

Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, mengangkut orang dengan mobil pikap sangat mengancam nyawa. Sebab, banyak kecelakaan yang melibatkan mobil hingga terbalik.

"Banyak kejadian mobil pikap terbalik, selip atau bahkan hanya lewat jalan bumpy (bergelombang), penumpangnya mental-mental terlempar keluar," ujar Sony kepada detikcom, Kamis (5/5/2022).

Sony menegaskan, mobil pikap tidak didesain untuk mengangkut manusia, melainkan untuk barang. Sebab, penumpang harusnya duduk di kendaraan sesuai kapasitas jok dan jumlah sabuk pengamannya. Penumpang harus duduk di masing-masing kursi dan terikat dengan aman menggunakan safety belt.

Sementara soal motor yang dinaiki lebih dari dua orang, menurut Sony dari pabriknya sepeda motor yang dipakai harian di jalan raya hanya didesain untuk dua orang. Jika dinaiki lebih dari dua orang, maka keseimbangan pemotor akan terganggu.

"Motor saat ini menjadi alat transportasi yang paling simple, irit dan murah. Tapi bukan berarti diterjemahkan boleh dinaiki lebih dari dua orang apalagi berlima. Dengan berhelm sekalipun itu tidak memenuhi syarat keamanan," ucap Sony.




(rgr/mhg)

Hide Ads