Catat! Ini Bahayanya Main Sepatu Roda di Jalan Raya

Catat! Ini Bahayanya Main Sepatu Roda di Jalan Raya

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 08 Mei 2022 18:03 WIB
Viral rombongan main sepatu roda di tengah jalan raya
Foto: Viral rombongan main sepatu roda di tengah jalan raya (Tangkapan Layar)
Jakarta -

Di media sosial viral gerombolan pemain sepatu roda latihan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Tak tanggung-tanggung, kelompok pesepatu roda itu memenuhi hingga ke tengah jalan.

Hal ini menuai pro dan kontra. Banyak yang menganggap tindakan ini berbahaya lantaran dilakukan di tengah jalan yang banyak kendaraan bermotor.

Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan ini merupakan tindakan yang kurang bijak dari pengguna jalan dalam melihat adanya potensi bahaya. Pengguna sepatu roda itu sewaktu-waktu berisiko mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Emang ada izinnya pakai jalan raya? Dengan alasan apa pun itu sudah melanggar. Jalanan memang milik umum, tapi ada aturannya," kata Sony kepada detikcom, Minggu (8/5/2022).

Dia bilang, seharusnya sepatu roda digunakan pada trek khusus yang tertutup dan tidak bercampur dengan kendaraan bermotor. Terlebih, penggunaan sepatu roda juga tidak boleh ada kerikil atau bahkan jalan berlubang yang membahayakan.

ADVERTISEMENT

"Komunitas mereka biasanya melakukan aktivitas tersebut di area tertutup dan disapu dahulu sebelumnya agar bebas kerikil. Di jalan umum tidak bebas dari kerikil, banyak debu dan rodanya terbuat dari polyurethane (khusus jalan halus), tidak cocok digunakan dj jalan aspal, bisa sih tapi tidak nyaman," ujar Sony.

Menurutnya, jalanan umum dibuat dan didesain untuk kendaraan yang melaju dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. "Sedangkan sepatu roda digeber kecepatan itu pasti rawan jatuh," sebutnya.

Sony melanjutkan, jalan raya didominasi oleh kendaraan bermesin sehingga memiliki tenaga, gangguan angin hingga blind spot. Jika ada yang salah, kendaraan bermotor itu bisa mencelakai mereka yang tidak bermesin.

"Dan rata-rata yang tidak bermesin itu dimensinya kecil, sering luput dari perhatian," katanya.




(rgr/mhg)

Hide Ads