Bus Listrik China Dilirik TransJakarta, Mercedes-Benz Akui Kalah 'Gercep'

Bus Listrik China Dilirik TransJakarta, Mercedes-Benz Akui Kalah 'Gercep'

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 13 Apr 2022 13:35 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Syafrin Liputo; Presiden Direktur PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) Gilarsi W Setijono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya, dan Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk. Amri Aswono Putro saat meresmikan operasional 30 bus listrik Transjakarta, di Halte Balaikota, Selasa (8/3/2022).
Bus listrik Transjakarta. (Agung Pambudhy/detikoto)
Jakarta -

TransJakarta sudah melakukan uji coba penggunaan armada bus listrik. Namun, bus listrik yang diuji coba adalah bus listrik dari China seperti BYD dan Higer.

PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) yang menjajakan bus dan truk Mercedes-Benz mengakui kalah 'gercep' (gerak cepat) dari merek China. Daimler baru akan membawa prototipe bus listrik akhir tahun ini.

"Ya kami terlambat dibandingkan merek China, tapi kami yakin kami punya kualitas yang baik dan juga kami memiliki produk baru dengan sistem keselamatan canggih. Saya pikir kami bisa menang di pasar dengan merek China," ujar Jung Woo Park, President Director PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia, dalam acara media gathering di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ini adalah tentang kesiapan produk bus listrik. Dia bilang, Daimler belum bisa membawa bus listrik ke Indonesia untuk saat ini karena perbedaan regulasi dan spesifikasi dengan yang ada di Eropa.

"Akhir tahun ini kami akan bawa prototipe. Kami akan membuat bus (listrik) dan kami mengujinya. Lalu kami mulai jualan semester dua tahun depan," ucap Jung Woo.

ADVERTISEMENT

Jung Woo juga mengakui bus listrik Mercedes-Benz yang akan dibawa Daimler tidak murah. Diketahui, merek China biasanya menawarkan harga yang lebih murah untuk produknya, tak terkecuali untuk bus.

"Tentu saja kami tidak akan menjual dengan harga yang sama (seperti merek China). Kami akan punya harga yang lebih premium, tapi seperti yang saya bilang meskipun dengan harga premium, konsumen akan mendapatkan keuntungan dari segi merek dan produk kami. Karenanya kami mempertimbangkan fitur keselamatan yang canggih sebagai poin diferensiasi. Dan harga premium pun tidak semahal itu," ujarnya.

Menurutnya, Daimler membidik bus listrik Mercedes-Benz untuk menjadi armada bus Trans Jakarta dan Trans Surabaya. Tahun ini, Daimler fokus pada persiapan bus listrik, belum menjualnya. Prototipe bus listrik Mercedes-Benz akan diperkenalkan di Indonesia akhir tahun ini.




(rgr/din)

Hide Ads