Sejak tahun 2020, Jakarta tidak lagi menghuni 10 besar kota termacet di dunia versi perusahaan spesialis teknologi geolokasi dari Belanda, TomTom Traffic Index. Pada tahun 2020, Jakarta menghuni tempat ke 31 kota termacet di dunia. Berlanjut pada tahun 2021, tren positif berlanjut hingga Jakarta kembali turun peringkat ke-46.
Pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi melanda tahun 2020 disebut-sebut menjadi faktor pendukung penurunan kepadatan lalu lintas di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penurunan peringkat kemacetan di Ibu Kota perlu diapresiasi. Anies juga membeberkan beberapa hal yang membuat Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia di luar faktor pandemi.
"Bayangkan, Jakarta, tahun 2017 no.4 di tahun 2021 menjadi no.46. dalam ranking kemacetan kota-kota kemacetan sedunia dan yang mengalami pandemi bukan hanya Jakarta, seluruh dunia juga mengalami pandemi, seluruh dunia mengalami penurunan mobilitas penduduk," ungkap Anies dalam video bertajuk "Semakin Membaik!": Kemacetan dan Polusi di Jakarta yang diunggah 10 Maret 2022.
Anies menyebut, penyediaan transportasi umum terintegrasi di Jakarta ikut berkontribusi dalam mengurangi kemacetan. Di samping nyaman, keberadaan sistem transportasi terintegrasi itu juga terbilang terjangkau. Dengan begitu, warga Jakarta diharapkan mau beralih dari kendaraan pribadi.
"Ini adalah ikhtiar kita untuk bisa membuat kendaraan umum terjangkau secara harga, jarak, dan memberikan kenyamanan. Karena penduduk di dunia tidak akan berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum jika tidak memberikan kenyamanan dan keterjangkauan. Itu kata kuncinya," beber Anies.
Selain penyediaan transportasi, ekspansi trotoar juga berperan dalam memberikan kenyamanan bagi pengguna kendaraan umum. Sekadar informasi, saat ini 364 km trotoar telah terbangun di Jakarta. Kemudian ada juga jalur sepeda yang disiapkan untuk para pesepeda di Ibu Kota.
"Ini semua adalah ikhtiar kita di pemerintah untuk menyiapkan fasilitas bagi pejalan kaki, pengguna kendaraan umum, pengguna sepeda tetapi itu semua tidak akan berdampak bila warga Jakarta tidak menggunakannya. Nah kita bersyukur, warga Jakarta merespon dengan baik. Berbondong-bondong menggunakan kendaraan umum, beramai-ramai menggunakan trotoar, beramai-ramai menggunakan sepeda, maka terjadilah perubahan di kota ini. Jadi ini prestasi bersama, kerja bersama," kata Anies.
Simak Video "Catat! Ini Jam-jam Paling Macet di Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Cara Lapor Kendaraan Hilang ke Polisi, Enggak Pakai Duit!