Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menuturkan Indonesia bakal kedatangan investor baru dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
"Kami sudah mendapatkan banyak proposal dari berbagai manufactur termasuk ada industri yang berdiri sendiri yang ingin investasi baterai, tapi ada juga manufactur otomotif sendiri yang akan memproduksi baterai jadi sudah banyak. Atas permintaan calon investor saya tidak bisa membuka siapa saja yang akan melakukan investasi," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di Jakarta Auto Week 2022, Selasa (15/3/2022).
Agus mengatakan perusahaan baru itu selain pembentukan holding BUMN baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) yang kerja sama dengan produsen baterai dan kendaraan yaitu LG Chem (Korea) dan CATL (China).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pabrik baterai mobil listrik milik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG serta CATL untuk mobil listrik sudah mulai melakukan peletakan batu pertama akhir Juli 2021.
"Seperti waktu saya menyampaikan bahwa akan ada ekspor perdana ke Australia. Teman teman media tanya apa jenisnya mobilnya saya tutup mulut, tunggu tanggal waktunya, tapi kan itu pasti terjadi," ujar Agus.
"Ini saya sampaikan pasti terjadi selain beberapa perusahaan yang kita ketahui seperti CATL, LG dan sebagainya yang akan memulai produksi baterai tapi juga ada produsen bahkan perusahaan otomotif itu sendiri yang investasi bekerja sama dengan industri baterai," tambah dia.
Seperti diketahui perusahaan perakit iPhone dari Taiwan, yaitu Foxconn akan menjadi pemain baru dalam industri mobil listrik di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman perjanjian investasi pada awal Januari 2022 lalu.
Foxconn sebelumnya dikenal sebagai perusahaan perakit handphone iPhone. Perusahaan asal Taiwan ini resmi investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Foxconn akan berinvestasi dalam industri kendaraan listrik Tanah Air.
"Awal bulan kami sudah tandatangan MoU dengan Foxconn. Jadi Foxconn akan masuk di batang," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (31/1) lalu.
Berdasarkan bahan paparan Bahlil, kerja sama Foxconn untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia itu memiliki nilai investasi sebesar US$ 8 miliar atau setara Rp 114,57 triliun (kurs Rp 14.321).
"Foxconn: industri baterai listrik, industri kendaraan listrik (roda 4, roda 2, e-bus) dan industri pendukung (termasuk charging station, R&D dan training) US$ 8 miliar," demikian penjelasan paparan tersebut.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?