Produsen mobil terlaris di dunia, Toyota Motor akan menangguhkan produksi mobil di Rusia mulai Jumat, (4/3/2022). Hal ini dilakukan lantaran perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan kesulitan mendapatkan krisis suku cadang di tengah sanksi terhadap negara tersebut.
Dalam siaran persnya, Toyota akan menghentikan produksi mobil di pabrik St. Petersburg yang memproduksi Camry dan RAV 4 untuk pasar Rusia. Tidak hanya itu, Toyota juga menyetop impor mobil karena alami gangguan rantai pasokan.
Sebelumnya, Toyota sudah menghentikan 37 lokasi penjualan mobil di Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti semua orang di seluruh dunia, Toyota mengamati perkembangan yang sedang berlangsung di Ukraina dengan perhatian besar terhadap keselamatan rakyat Ukraina dan berharap untuk kembali dengan aman ke perdamaian sesegera mungkin," bunyi pernyataan resmi Toyota dikutip Kamis, (3/3/2022).
"Sebagai perusahaan yang beroperasi di Ukraina dan Rusia, prioritas kami dalam menangani krisis ini adalah memastikan keselamatan semua anggota tim, staf retail, dan mitra rantai pasokan kami."
"Kami juga memantau perkembangan global dan akan membuat keputusan yang diperlukan sesuai kebutuhan," tambah pernyataan tersebut.
Toyota, pemimpin pasar mobil Rusia, membuat sekitar 80.000 kendaraan tahun lalu di pabrik St. Petersburg di Rusia barat, termasuk kendaraan sport RAV4 dan sedan Camry. Operasi produksinya di sana mengandalkan sekitar 40% komponen impor.
Penjualan kendaraan akan terus dilakukan hingga persediaan habis. Toyota akan terus memberikan perawatan dan layanan lainnya di Rusia.
Langkah Toyota dilakukan ketika semakin banyak perusahaan mulai menghindari Rusia setelah invasinya ke Ukraina.
Shell dan BP menarik diri dari proyek minyak dan gas alam Rusia, dan Apple dan Nike telah berhenti menawarkan produk atau layanan di sana.
Rekan senegaranya, Honda Motor telah memutuskan untuk menghentikan semua ekspor ke Rusia, termasuk sepeda motor dan mesin. Perusahaan, yang tidak memiliki pabrik di Rusia, menjual sekitar 1.300 kendaraan impor di sana setahun.
Mazda Motor, yang memiliki pabrik patungan 50-50 di Vladivostok dengan produsen mobil Rusia Sollers, sedang bersiap untuk menghentikan ekspor suku cadang ke negara itu dalam beberapa hari mendatang. Mitsubishi Motors mengatakan produksi dapat ditangguhkan di perusahaan patungan Rusia, sementara Nissan Motor telah mengurangi produksi di Rusia karena masalah sumber pasokan suku cadang.
Di antara pembuat mobil, Daimler Truck dan Volvo mengatakan pada Senin lalu mereka akan menangguhkan operasi di Rusia. Pabrikan Eropa lain, BMW dan Jaguar Land Rover telah menghentikan pengiriman ke negara itu.
Simak Video 'Buntut Invasi Rusia, Abramovich Resmi Jual Chelsea':
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah