Jakarta -
Kecelakaan naas yang dialami oleh almarhumah Vanessa Angel dan almarhum Bibi menjadi pelajaran penting bersama, untuk terus mengindahkan peraturan lalu lintas di jalanan. Tak hanya soal kecepatan, penggunaan sabuk pengaman pada seluruh penumpang juga menjadi hal penting.
Kali ini video CCTV kecelakaan Vanessa Angel diputar ulang pada sidang Jody, yang dipublish di akun media sosial akun @lambehofficial. Dalam video CCTV tersebut terekam jelas bagaimana kronologi mobil almarhummah Vanessa berkendara dalam kecepatan tinggi.
Selanjutnya juga terekam dalam kecepatan tinggi Mitsubishi Pajero almarhummah Vanessa Angel mengarah ke kiri, dan membentur sisi beton jalan lalu kembali ke tengah jalan dan terbalik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai tanggapan netizen mengenai kejadian naas tersebut pun beragam. Seperti yang disampaikan akun @bakeryswift yang menilai kejadian tersebut murni kecelakaan.
"Tidak ada unsur sengaja si Joddy percaya deh liat dia sampe kurus yg jelas Joddy jg trauma pastinya merasa bersalah karena dia jg dekat SM mereka cari uang nya d situ sama2 TPI nasi sdh jadi bubur penyesalan DTG nya pasti di belakang kita doakan aja semoga semua d kuat kan di beri keberkahan keluarga sehat selalu," ujar bakeryswift.
[Gambas:Instagram]
Doa terbaik untuk untuk kedua korban, almarhummah Vanessa Angle dan almarhum Bibi juga turut dipanjatkan.
"Alfatihah buat ka vanessa dan mas bibi..π€²π€²π₯π₯π₯," ujar akun @iyah.riah.
Seperti tertulis dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, ada 5 pelajaran yang bisa kita ambil bersama-sama, yang disampaikan Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, diantaranya:
1. Kendalikan Emosi
Sony mengatakan, ketika berkendara di jalan tol, utamanya pengendara harus mengendalikan emosi. Ketika emosi stabil, seorang pengemudi bisa melakukan aktivitas sesuai akal sehatnya.
"Yaitu menentukan kecepatan sesuai dengan penumpang yang dibawa. Ingat, di sana ada anak kecil. Sehingga ketika ada anak kecil, kecepatan yang ideal adalah 60-80 km/jam dan anak kecil itu wajib duduk di children seat," ujar Sony.
"Kita nggak bisa bilang larinya 100 km/jam atau 180 km/jam padahal kita tidak bisa mengantisipasi kalau memang terjadi apa-apa di jalan raya. Jadi akal sehat itu penting harus diperhatikan," ucapnya.
2. Pakai Safety Belt
Dari kasus meninggalnya Vanessa Angel, perlu dipahami bahwa semua penumpang di dalam mobil wajib memakai sabuk pengaman atau safety belt. Berdasarkan keterangan polisi, Vanessa Angel terlempar ke luar mobil lantaran tidak menggunakan sabuk pengaman.
"Semua penumpang harus menggunakan safety belt tanpa terkecuali. Dan posisinya harus dalam posisi duduk sekalipun dia tidur atau capek," ujar Sony.
Sony menyebut, safety belt yang sudah disediakan dari pabrikan untuk setiap penumpang seharusnya dimanfaatkan dengan baik.
"Safety belt ini kan memang sudah disediakan sama kendaraannya. Kita beli mobil itu kan beli fitur-fitur juga. Kalau fiturnya ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal, terus buat apa kita beli mahal-mahal," kata Sony kepada detikcom, Kamis (4/11/2021).
"Kalau pakai safety belt saya yakin dia (Vanessa Angel) nggak keluar. Jadi fitur-fitur itu benar-benar dipakai sesuai dengan jumlah penumpangnya," ucapnya.
Simak juga 'Gala Sky Kepergok Pandangi Foto Vanessa Angel-Bibi Ardiansyah':
[Gambas:Video 20detik]
3. Bikin Manajemen Perjalanan biar Nggak Ngantuk
Sopir yang menyetir Pajero Sport Vanessa Angel mengaku mengantuk saat terjadi kecelakaan. Untuk mengantisipasi mengantuk saat mengemudi, sebelum berangkat pengendara harus melakukan manajemen perjalanan.
"Memang harus melakukan journey management secara benar. Ini penting di awalnya. Journey management ini disampaikan kepada penumpang-penumpangnya, di mana dia akan istirahat, di mana dia solat, makan dan sebagainya. Itu penting sehingga disepakati bersama di dalam kabin itu, nggak ada yang boleh satu sama lain saling ego. Karena kalau pengemudi dipaksa dia akan siap-siap aja, tapi si bosnya kan nggak tau dia bukan robot," ucap Sony kepada detikcom, Kamis (4/11/2021) lalu.
Manajemen perjalanan ini, kata Sony, sangat penting disiapkan. Hal ini untuk mengantisipasi sopir yang kelelahan atau mengantuk. Jadi, risiko kecelakaan akibat sopir mengantuk bisa diminimalisir.
Namun, ada juga hal lain yang lebih penting. Yaitu memastikan kondisi sopir dalam keadaan fit, tidak mengantuk dan istirahat cukup.
"Harus diingatkan. Kita nggak boleh nggak peduli sama mereka (sopir). Karena itu toh buat keselamatan mereka. Terutama bosnya yang duduk di depan, ingatin terus. Lihat matanya (sopir), ngantuk nggak, itu kelihatan semua kok," sebut Sony.
Untuk mencegah pengemudi letih, pastikan berkendara tidak lebih dari 2,5-3 jam. Maksimal setiap 3 jam sekali harus istirahat. Yang dilakukan saat istirahat tidak sekadar ngopi, tapi juga melakukan stretching untuk melancarkan peredaran darah.
 Polisi memeriksa mobil Vanessa Angel di kantor Satlantas Polres Jombang. Pemeriksaan ini untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut. Foto: Enggran Eko Budianto |
4. Di Jalan Tol Bukan Berarti Bisa Ngebut-ngebut
Polisi menyebut, diperkirakan Pajero Sport yang dikendarai Tubagus Joddy melaju dengan kecepatan tinggi. Hal ini diungkap oleh Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Latif Usman.
"Kalau dilihat dari kondisi kerusakan, kendaraan tersebut melaju lebih dari 100 Km/jam," ujar Latif Usman.
Menurut Sony, pengemudi juga harus mematuhi aturan batas kecepatan. Sesuai peraturannya, kecepatan maksimal di jalan tol adalah 100 km/jam.
"Kalau sudah menentukan kecepatan tinggi ya pasti fatal. Kalau kecepatan rendah ya paling cuma penyok-penyok sedikit," sebutnya.
"Pastikan kecepatan disesuaikan dengan aturan yang sudah ditentukan. Sekalipun kondisi jalan kosong, lengang, tidak ada kendaraan, bukan berarti itu aman. Yang menentukan seorang pengemudi aman atau tidak adalah akal sehatnya. Jadi, sehebat apa pun kendaraannya, semahal apa pun kendaraannya, kalau kita tidak mengemudi dengan akal sehat, otomatis kita diintai oleh kecelakaan," ucap Sony.
5. Nggak Usah Update IG Stories sambil Nyetir, Apalagi saat Ngebut
Dikutip detikHot, sebelum kecelakaan terjadi, Tubagus Joddy, sempat merekam perjalanannya dalam Instagram Stories miliknya. Dia merekam video sambil nyetir. Dalam postingannya terlihat Joddy dalam kecepatan tinggi mengemudikan mobil yang dibawanya.
Tapi beberapa waktu setelah kecelakaan terjadi, Instagram Stories dari Joddy tersebut langsung dihapus. Tidak ada lagi postingan di KM 555 yang seperti terekam dalam Instagram Stories sebelumnya.
Sony, mengatakan sangat berbahaya mengemudi yang konsentrasinya terganggu karena bermain ponsel. Apalagi ditambah kecepatan tinggi. Itu sama saja bunuh diri, katanya.
"Ketika ngebut di jalan, visibilitas semakin sempit sehingga pikirannya hanya terpusat ke satu titik arah depan. Semakin tinggi adrenalin, semakin sempit waktu bereaksi. Sehingga pengemudi harus benar-benar fokus dan berpikir jauh, kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi di luar kemampuan," ucap Sony.
Dia bilang, fokus pengemudi ketika bermain HP berkurang 40%. Artinya kecepatan rendah sekalipun pengemudi akan terlambat berpikir dan bereaksi. "Gimana yang kecepatannya 100 km/jam, satu detik saja mobil sudah berpindah lebih dari 25 meter," ujar Sony.
"Ini melebihi bahayanya mengemudi ngantuk atau mabuk. Sama dengan bunuh diri namanya," tegas Sony.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah