Saat ini mobil dibagi oleh dua pilihan transmisi, yakni manual dan matic. Namun tahukah kamu sejarah di balik terciptanya transmisi matic pada mobil?
Zaman sekarang sudah banyak pemilik mobil yang memilih menggunakan transmisi matic. Alasan utamanya karena lebih mudah dan tidak perlu repot menginjak kopling, apalagi saat terjebak di tengah kemacetan.
Nah, ternyata mobil transmisi matic sudah diciptakan sejak awal abad ke-20 lho. Sejak itu, berbagai penemuan terus dilakukan hingga menghasilkan transmisi matic seperti sekarang ini.
Dikutip dari berbagai sumber, transmisi matic pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1904. Saat itu, Sturtevant bersaudara diminta merancang transmisi untuk sebuah mobil yang sederhana. Transmisi tersebut kemudian bernama horseless carriage, yang menghasilkan sebuah transmisi dua percepatan yang mampu berpindah sendiri. Namun transmisi yang mereka buat sering kali mengalami kerusakan dan banyak masyarakat kurang tertarik.
Tak sampai di situ, transmisi matic terus mengalami perkembangan. Hingga pada tahun 1921 seorang insinyur bernama Alfred Horner Munro merancang transmisi otomatis. Ia menciptakan sebuah transmisi matic dengan empat gigi maju tanpa ada gigi mundur atau parkir, lalu Munro menggunakan tekanan udara sebagai pengganti cairan hidrolik.
Munro kemudian mematenkan transmisi buatannya pada tahun 1923. Lalu transmisi tersebut digunakan oleh perusahaan General Motors (GM) pada sejumlah mobilnya seperti Oldsmobile, Buick, dan Cadillac antara tahun 1937 dan 1938.
Lalu transmisi hidrolik pertama kali ditemukan oleh dua insinyur asal Brasil yakni Fernando Lehly Lemos dan Jose Braz Araripe pada tahun 1932. Perusahaan GM juga membeli dan mengembangkan lagi transmisi tersebut hingga akhirnya diproduksi secara massal pada tahun 1940 yang bernama transmisi hydra-matic.
Penggunaan transmisi otomatis tidak hanya dipakai pada mobil. Saat perang dunia kedua tank serta kendaraan militer lainnya juga banyak yang menggunakan transmisi otomatis.
Setelah itu, perkembangan transmisi otomatis agak sedikit lambat. Baru pada tahun 1980-an sejumlah produsen otomotif mulai mengembangkan lagi transmisi pada mobil matic lebih modern berkat bantuan komputer.
Sekarang ini ada beberapa jenis transmisi otomatis, di antaranya CVT (continuously variable transmission) dan juga transmisi matic konvensional. Walau sama-sama tidak menghadirkan kopling, namun secara teknologi keduanya berbeda.
Transmisi otomatis versi konvensional sistem perpindahan giginya menggunakan planetary gear set. Sementara untuk transmisi CVT, proses perpindahan tersebut dihasilkan dari perubahan diameter sepasang puli atau dikenal dengan drive dan driven pulley yang mengikuti putaran mesin mobil.
Setiap puli pada transmisi CVT bekerja dengan didorong oleh sistem pompa fluida, kondisi tersebut membuat beban kerja mesin jauh lebih ringan. Karena kelebihan tersebut, transmisi CVT pun diklaim punya sensasi perpindahan level kecepatan yang lebih halus dan nyaman.
Sistem transmisi CVT ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1987. Kala itu, Subaru jadi yang pertama mengusung transmisi CVT dan diterapkan pada mobil barunya yaitu Justy. Setelah itu, dari tahun 1990-an hingga sekarang sejumlah pabrikan otomotif berlomba-lomba menciptakan transmisi CVT yang semakin nyaman ketika melakukan perpindahan gigi.
Sementara sistem transmisi otomatis konvensional menggunakan torque converter yang berguna sebagai pengganti perangkat kopling pada transmisi manual.
Simak Video "Cek Nih! Ini Gejala yang Muncul Saat Mobil Matic Bermasalah"
(rgr/din)