Wah, Harga 'Bajaj Listrik' Kok Mepet LCGC?

Jakarta -

Piaggio Commercial Indonesia (PCI) merilis dua kendaraan baru bertenaga baterai. Dua di antaranya ialah Ape E-City dan Ape E-Xtra. Tapi harganya mepet dengan mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia.

Ape Electric merupakan kendaraan roda tiga pertama yang berbasis tenaga listrik di Tanah Air. Diakui President Director PT Bagaskoro Mega Langgeng (distributor resmi bari PCI) Kristianto Goenadi mengatakan harga baterai itu yang saat ini membuat Ape Electrik masih tinggi.

"Kalau kita lihat secara harga karena faktor baterai ini masih terlalu tinggi," kata Kristianto saat ditemui di showroom flagship Piaggio Commercial Indonesia, Carsworld Building lt.1 Sunbrust, BSD, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyoal harga, Piaggio Ape E City bertenaga listrik ini dijual Rp. 115.000.000, sedangkan Piaggio Ape E-Xtra EV Pickup Rp 125.000.000 dan versi Box Rp 131.000.000.

Jika dibandingkan, pada rentang harga tersebut mepet dengan mobil LCGC di Indonesia. Sebut saja versi termurah Daihatsu Ayla 1.0 MT seharga 103,3 juta, atau model lain Daihatsu Sigra yang bisa ditebus mulai Rp 120,6 juta. Jika dibandingkan dengan Piaggio Ape City 200 cc Petrol, harganya selisih lebih dari separuhnya, yakni dijual Rp 55 juta.

Piaggio Luncurkan 'Bajaj' Listrik di RI Foto: Ridwan Arifin/detikOto

Pria yang disapa Kris ini mengatakan target konsumen dari Ape Electric ini ialah segmen perusahaan. Tapi ia tak menutup pintu bagi segmen pribadi untuk membeli satuan.

"Target market kita memang fleet user khususnya high tech company, seperti online store rata-rata mereka mau yang high technology dalam hal ini sinkron dengan mereka punya sistem," ujar Kris.

"Fleet sendiri dipersyaratkan oleh pemerintah sekitar 10 persen dari armada harus menggunakan electric saat ini. Goverment menghimbau supaya beralih ke electric. Sekarang Piaggio merupakan produsen electric (kendaraan roda tiga) yang pertama di Indonesia," jelasnya.

Seperti diketahui bajaj identik dengan transportasi umum di Jakarta. Populasinya kini tengah menyusut, kali terakhir kendaraan roda tiga itu menggunakan teknologi BBG (Bahan Bakar Gas) untuk mengurangi emisi.

Kris mengatakan sudah berbincang dengan pihak pemerintah untuk memasukan bajaj listrik. Apalagi Ape Electric juga bakal dilokalisasi, namun tahap awal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) baru 10 persen.

Piaggio Commercial Indonesia Ape E-Xtra Foto: Ridwan Arifin

"Memang sudah ada (pembicaraan, Red), pemerintah sendiri khususnya yang dipakai untuk passanger umum. Pemerintah sebenarnya sangat ingin menggantikan itu semua dengan electric, cuma kembali ke tadi faktor harga menjadi suatu constraint. Jadi bilamana pemerintah juga akan mensubsidi seperti yang dilakukan di kendaraan roda empat, misalnya seperti di TransJakarta," ujar Kris.

"Kita omongan awal sudah ada, cuma subsidi itu belum sampai ke level roda tiga," tambah dia.