Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Dia bersama rombongan menunggangi motor off road atau trail.
Motor trail dinas TNI Angkatan Darat itu dipilih untuk menemani perjalanan menuju lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Jembatan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12).
Kepala BNPB mengendarai sepeda motor jenis trail menuju ke lokasi, mengingat medan tidak dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda empat. Di sepanjang jalan menuju lokasi, Kepala BNPB melihat banyak kerusakan vegetasi berupa pohon tumbang dan material vulkanik yang menutupi jalan hingga ketebalan kurang lebih 30 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bangunan di sepanjang jalan yang berada di lembah Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan juga mengalami kerusakan terdampak awan panas guguran.
Di lokasi itu, Kepala BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengambil tindakan percepatan penanganan dan pemulihan bencana yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Semeru.
"BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk segera menangani ini," jelas Suharyanto seperti dikutip dari laman resmi BNPB, Senin (6/12/2021).
Perjalanan rombongan BNPB beserta unsur Korem setempat berhenti dan melihat Jembatan Gladak Perak yang rusak dan putus. Jembatan Gladak Perak tersebut menjadi penghubung antara Kabupaten Lumajang menuju Malang, ini menjadi ujung jalan yang tidak dapat dilalui lagi.
Di samping itu, Kepala BNPB juga memerintahkan seluruh unsur TNI, Polri dan lintas instansi gabungan agar memastikan tidak ada masyarakat di wilayah itu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya awan panas guguran susulan Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu.
"Jangan sampai ada masyarakat di area ini ya. Masih berbahaya," pungkas Suharyanto.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah