Bukan Klub Kaleng-kaleng, Ini Klub Khusus Pemilik Helikopter dan Jet Pribadi di Indonesia

Bukan Klub Kaleng-kaleng, Ini Klub Khusus Pemilik Helikopter dan Jet Pribadi di Indonesia

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 29 Nov 2021 12:33 WIB
Demo Flight Ehang 216
Ehang 216 sukses diuji coba di Bali, kini lahir klub Avoci Foto: Prestige Image Aviation
Jakarta -

Ehang 216 yang bakal jadi 'Taksi Terbang' di Indonesia sukses pada flight demo perdana di Bali. Tak hanya itu, drone raksasa yang juga bakal dijual ke masyarakat ini juga sudah memiliki wadah perkumpulan.

Ehang 216 diketahui juga didapuk sebagai official aircraft Ikatan Motor Indonesia. Kendaraan tanpa sopir ini menggunakan baterai listrik tanpa bahan bakar minyak. Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo menilai hal ini sejalan dengan perjuangan IMI dalam mempercepat migrasi kendaraan berbahan bakar minyak ke bermotor listrik demi berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari polusi.

Beriringan dengan langkah tersebut, Bamsoet juga meresmikan Aerial Vehicle Club Indonesia (AVOCI) atau Klub Pemilik Kendaraan Udara Indonesia. Ia mengungkap klub ini menjadi wadah berkumpulnya pemilik kendaraan udara, seperti Ehang 216, helikopter, hingga private jet sekaligus menjadi bagian dari keluarga besar IMI Mobility.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AVOCI merupakan klub resmi bagi pemilik kendaraan udara di Indonesia yang juga akan mendukung majunya mobilitas udara perkotaan di masa depan. Kami berharap dengan adanya AVOCI dapat meningkatkan persaudaraan dengan klub maupun komunitas kendaraan udara lainya di Asia," ujar Bambang Soesatyo, Ketua Umum AVOCI dalam keterangan persnya dikutip Senin, (29/11/2021).

Ehang 216 memang bukan barang murah bagi sebagian kalangan. Pada kesempatan sebelumnya, Bamsoet mengatakan satu unit Ehang 216 harganya bisa tembus di angka Rp 8 miliaran.

ADVERTISEMENT

AVOCI bisa dilibatkan dalam misi kemanusiaaan

Bamsoet berharap para angota para anggota AVOCI yang memiliki kemampuan tingkat ekonomi lebih tinggi dibandingkan rata-rata penduduk lainnya dapat menciptakan banyak manfaat bagi masyarakat.

"AVOCI juga bisa dilibatkan dalam menyukseskan berbagai event motorsport dunia yang diselenggarakan di Indonesia. Selain menggunakan jaringan bisnisnya untuk menjadi sponsor, juga bisa dilibatkan dalam penyediaan transportasi bagi para pembalap dan official crew, maupun berbagai tamu VVIP lainnya," jelas Bamsoet.

AVOCI juga bisa dilibatkan dalam berbagai misi sosial kemanusiaan. Mulai dari pengiriman obat-obatan dan tenaga kesehatan ke berbagai lokasi terpencil, hingga evakuasi korban bencana alam. Mengingat landasan udara tak melulu bisa didarati pesawat besar.

"Dengan terkoordinir melalui AVOCI, ke depannya para pemilik kendaraan udara bisa memaksimalkan peran fungsinya sebagai bagian dari kekuatan sosial dan ekonomi Indonesia," tuturnya.

Ehang 216 masih menunggu izin terbang

Kepala Subdit Sertifikasi Pesawat Udara Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, Agustinus Budi Hartono menerangkan, uji terbang Ehang 216 telah menyesuaikan berbagai prosedur. Menurutnya, Kemenhub telah melakukan assesment sejak April 2021. Baik pilot maupun engineer dipastikan sudah mendapatkan lisensi.

"Kami sebagai regulator terus menyempurnakan aturan-aturan kami untuk dapat mengakomodir pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak. Kami berusaha aturan kami tidak tertinggal dengan perkembangan
teknologi," kata Agustinus.




(riar/din)

Hide Ads