"Awalnya sebulan satu replika robot dan saat ini sebulan bisa membuat 5 replika robot. Untuk yang mengerjakan ada 12 orang karena replika robot ini tingginya 3,5 meter dan bobotnya 350 kilogram," ujarnya.
Menyoal harga replika robot buatannya, Eri menyebut bervariasi tergantung kesulitannya. Sedangkan untuk pembelinya, Eri mengaku masih didominasi dari luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesanan baru dari China dan Jerman, kalau Indonesia baru Kopi Ro Teh di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul lebaran kemarin. Untuk harga satu unit sekitar Rp 25 juta sampai Rp 60 juta, tapi tergantung kedetailan juga," katanya.
![]() |
Terkait pemasarannya hingga pembeli dari luar negeri melirik karyanya, Eri mengaku hanya dari mulut ke mulut kliennya terdahulu. Mengingat sebelumnya dia telah membuka galeri di Kasongan.
"Kan saya bisnis lukisan buka galeri di Kasongan, dan dari buyer lama itu mas. Kebetulan lukisan saya sudah kemana-mana seperti Belanda, Jerman, Australia, Amerika dan Spanyol, jadi dari situ," katanya.
"Tapi karena peminatnya banyak sekarang saya juga buat akun Instagram er_studio_art untuk memasarkannya," lanjut Eri.
Pria murah senyum ini menambahkan, bahwa ke depannya dia ingin membuat replika robot yang bisa bergerak dengan tenaga mesin motor. Selain itu, saat ini Eri juga menerima pesanan replika hewan berbahan besi.
"Kalau ke depannya mau membuat robot yang bisa jalan mas, ini baru coba-coba. Terus selain robot saya buat hewan juga seperti gajah itu laku Rp 60 juta, dan ini sedang mengerjakan replika robot kuda," ujarnya.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah