Perusahaan Otobus asal Kudus, Jawa Tengah, PO Haryanto, memperkenalkan armada bus baru untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Sedikit menyimpang dari kebiasaan PO Haryanto yang dikenal lebih banyak menggunakan bodi Adiputro, kali ini PO Haryanto menggunakan bodi buatan karoseri Laksana. Bodi yang dipakai adalah Laksana Legacy SR2 S-Series.
Tapi perlu dicatat, bus tersebut bukan bus yang baru seutuhnya ya. Melainkan hanya bagian interior serta eksteriornya saja yang dirombak menyesuaikan kebutuhan zaman. Jadi sebetulnya bus ini sudah digunakan sebelumnya, namun bodinya dirombak agar menjadi seperti bus baru lagi.
"Dari All New HD SR1 diubah menjadi SR2 HD Prime," bilang Bus and Coach Consultant Laksana, Lang Widya Praba Wasista dalam penjelasannya di kanal YouTube Laksanabus.
Bicara ubahan pada bus ini, bagian yang dirombak diganti antara lain ada di bagian kaca depan yang diubah dari single glass menjadi double glass. Lanjut pada bagian selendang yang kini mengadopsi selendang model S-Series. Kemudian ubahan juga dilakukan di bodi belakang, dengan pengaplikasian model floating roof (atap mengambang) khas bus-bus Laksana.
Pembaruan juga dilakukan di bagian interior, mulai dari bagian lantai diubah dengan motif kayu untuk menghadirkan kesan mewah, area dasbor, termasuk juga ditambahkan fasilitas toilet di bagian paling belakang bus.
Menyinggung soal sasisnya, Mercedes-Benz OH 1626 merupakan salah satu sasis terpopuler di industri transportasi bus Indonesia. Sasis ini punya banyak keunggulan. Tak hanya punya performa lebih baik dari segi pendinginan mesin. Namun juga memiliki sasis tipe space frame, yang bikin bus ini memiliki bagasi bawah yang tembus dari kedua sisi bodi, sehingga bisa mengangkut barang lebih banyak atau barang yang dimensinya lebih panjang dan lebar.
Keunggulan lain pada model OH 1626 adalah suspensi udara serta mesin OM906 LA. Mesin itu berkapasitas 6.374 cc, Euro 3, Diesel, 6-Silinder Segaris, Direct Injection, dengan Turbocharger dan Intercooler.
Mesin tersebut bisa menghasilkan tenaga puncak 191 KW (260 dk) pada 2.200 rpm dan torsi maksimum 950 Nm di rentang 1.200-1.600 rpm. Tenaga itu disalurkan melalui pilihan transmisi manual 6 percepatan atau transmisi otomatis 6 percepatan.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar