Belum lama ini, jagat media sosial sempat diramaikan oleh video rombongan motor gede (moge) mayoritas Harley-Davidson yang melintasi Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Atas kejadian ini, pihak Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) angkat suara dan memberi klarifikasi.
Ketua HDCI Pengcab Jakarta Pusat Arbain Siregar, yang juga ikut dalam rombongan tersebut mengatakan bahwa kejadian rombongannya melewati jembatan yang belum dibuka adalah akibat miskomunikasi.
"Saya sudah lihat dan saya ada dalam rombongan. Jadi itu kesalahan road captain dalam memimpin rombongan, karena jalan jembatan itu kebetulan terbuka dan polisi lalu lintas sudah mengarahkan belok ke kanan tetapi road captain salah pengertian," papar Arbain kepada detikOto pada Sabtu (25/9/21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Road captain lurus terus dan rombongan belakang sebagian mengikuti road captain. Kami meminta maaf atas kesalahan jalan masuk ke jembatan," papar Arbain.
Konvoi moge tersebut ramai diperbincangkan hingga menuai kritikan masyarakat. Mengingat selama ini warga harus terjebak macet setiap hari dalam kurun waktu tiga tahun pelaksanaan pembangunan jembatan. Di mana arus kendaraan dialihkan ke jembatan Sei Alalak 2.
Dikutip dari Antara, Jumat (24/9/2021) Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i mengatakan polisi tak mengawal konvoi motor gede (moge) dari Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) di atas Jembatan Sei Alalak.
"Jadi pengawalan dari titik start di Banjarmasin sampai ke lokasi jembatan itu dipimpin kapten ridernya bukan dari Polantas," kata Rifa'i di Banjarmasin, Kamis (24/9/2021).
Arbain mengatakan, rombongan Harley Davidson yang melewati Jembatan Sei Alalak tersebut dalam rangka menyalurkan bantuan masyarakat yang terdampak pandemi bertajuk Etape Borneo HDCI Indonesia Rally 2021.
Total rombongan yang ikut konvoi berjumlah 80 motor yang terdiri dari 40 motor peserta Indonesia Rally dan 40 motor dari HDCI Banjarmasin, Samarinda, Sampit dan Pontianak.
"Indonesia Rally 2021 start dari Makassar sampai Palu, dan menyeberang ke Kalimantan melalui Balikpapan. Terus sampai ke Sampit, Sandai ,Singkawang, Pontianak, kembali ke Jakarta, dan tanggal 15 Oktober berangkat ke Sumatera melalui Lampung, Krui, Padang, Toba, Medan," papar Arbain.
"Dan akan lanjut lagi ke NTT, finis di Bali. Kesemua ini adalah kegiatan touring baksos di daerah-daerah yg dilalui dan kembali menghidupkan pariwisata. (Kami) Tetap menjalankan prokes, dengan tetap melakukan 5 M dan kami selalu di-swab PCR setiap pindah pulau," ujar Arbain.
(mhg/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP