Proses pembuatan SIM baru di Indonesia dikritik keras oleh pegiat antikorupsi Emerson Yuntho. Katanya, bahkan Valentino Rossi bakal sulit bikin SIM di Indonesia. Nah lho!
Hal tersebut diungkapkan Emerson melalui surat terbuka yang dia kirim ke Presiden Joko Widodo. Disebutnya ada praktik pungli dan percaloan di lingkungan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan Satuan Administrasi SIM (Satpas).
Celakanya, praktik seperti ini diklaim Emerson berlaku merata hampir di Samsat dan Satpas seluruh Indonesia. Emerson memyebut dirinya telah mendapat keluhan serupa dari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak Presiden, saya adalah warga yang lebih 20 tahun merasa resah dan prihatin dengan pelayanan publik khususnya di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan Satuan Administrasi SIM (Satpas) yang hingga saat ini belum bebas dari praktik pungutan liar dan percaloan," kata Emerson dalam surat terbuka yang diterima wartawan, Rabu (15/9/2021).
Beberapa praktik pelanggaran yang dilakukan adalah penyuapan atau memberikan uang (gratifikasi) kepada oknum petugas. Termasuk membayar sesuatu tidak semestinya dan tanpa bukti penerimaan yang sah.
Hal lain yang disoroti Emerson adalah ujian teori dan ujian praktik dalam proses pembuatan SIM kerap tidak masuk akal dan tak transparan.
![]() |
"Dengan model ujian praktik seperti ini, publik percaya Lewis Hamilton akan gagal mendapatkan SIM A dan Valentino Rossi juga tidak mungkin memperoleh SIM C di Indonesia," kata Emerson,
"Akibat sulitnya prosedur mendapatkan SIM, survei sederhana menunjukkan bahwa 3 dari 4 warga Indonesia (75 persen)--baik sengaja atau terpaksa--memperoleh SIM dengan cara yang tidak wajar (membayar lebih dari seharusnya, menyiapkan petugas, tidak mengikuti prosedur secara benar," terang Emerson.
Kritik keras Emerson terhadap sistem pembuatan SIM dan ujian yang dianggap tak masuk akal menjadi berita terpopuler detikOto pada Kamis (16/9) kemarin.
[Halaman Selanjutnya: Jawaban Polisi Dituding Banyak Praktik Suap dan Pungli saat Bikin SIM]
Dimintai konfirmasi atas tudingan adanya pungutan liar dalam pengurusan SIM, Kasubdit SIM Korlantas Polri, Kombes Pol Djati Utomo berjanji menindak tegas bagi anggota yang terbukti melakukan pungutan liar terhadap pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Sanksinya sudah banyak, sidang disiplin dan mutasi demosi," kata Djati kepada detikcom, Kamis (16/9/2021).
![]() |
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menanggapi sentilan Emerson Yuntho soal dugaan praktik pungli ini. Dia membeberkan 5 strategi kepolisian dalam upaya mencegah pungli di kantor Samsat dan Satpas SIM DKI Jakarta.
"Upaya pencegahan pungli di Satpas/Samsat yang dilakukan, pertama mengurangi interaksi antara petugas dan masyarakat yang dilayani dengan membangun sistem online berbasis IT (aplikasi SINAR untuk perpanjangan SIM, SIONDEL dan SIGNAL untuk perpanjangan STNK, ETLE untuk tilang dll," jelas Kombes Sambodo dalam keterangannya, Kamis (16/9/2021).
(din/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?