Jusri melanjutkan, proses penerbitan SIM adalah hulu dari ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Proses pengambilan SIM ini berhubungan dengan angka kecelakaan lalu lintas.
"Kualitas dari proses pengambilan SIM dan proses pelaksanaan untuk mendapatkan SIM tadi akan menentukan sekali terhadap kualitas keselamatan berlalu lintas, termasuk ketertiban. Karena seorang yang mendapatkan SIM dengan benar, artinya semuanya dilakukan secara benar, maka itu akan memberikan kualitas perilaku mereka di jalan. Ini merupakan hulu dari ketertiban berlalu lintas di Indonesia," ucap Jusri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau dari awalnya hal yang menyangkut keselamatan ini prosesnya diabaikan, ya saya rasa kita akan bicara dengan ketidaktertiban berlalu lintas," sambungnya.
Jusri menegaskan, proses pengambilan SIM adalah pangkal dari kualitas perilaku pengendara di jalan raya. Proses pengambilan SIM yang benar akan menjadi faktor utama untuk menerapkan kedisiplinan dan ketertiban berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan di jalan raya.
"Kalau (pungli dalam proses penerbitan SIM) itu fakta, ini adalah suatu permasalahan bangsa. Kenapa, kita lihat kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas. Jadi sudah wajar ini merupakan suatu hal yang harus disikapi secara serius oleh pemerintah," tegas Jusri.
Di Jakarta saja, kerugian akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang Januari sampai Mei 2021 tembus Rp 1.062.600.000.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar