Indonesia Targetkan Punya 25 Ribu 'SPBU' Listrik Tahun 2030

Indonesia Targetkan Punya 25 Ribu 'SPBU' Listrik Tahun 2030

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 06 Agu 2021 11:06 WIB
Tempat Ngecas Mobil Listrik di Rest Area Jalan Tol
SPKLU mobil listrik Foto: Istimewa
Jakarta -

Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) merupakan keniscayaan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kepercayaan motor atau mobil listrik salah satunya didukung dengan ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sudah berapa banyak saat ini tersedia di Indonesia?

Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah Pertamina dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang meluncurkan dua SPKLU alias SPBU listrik fast charging di MT Haryono dan Lenteng Agung.

"SPKLU dengan jenis fast charging ini sangat berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dalam berkendara di jalan," kata Budi saat konferensi virtual, Kamis (5/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan langkah tersebut bisa mempercepat target pemerintah sesuai dengan rencana Grand Strategi Energi Nasional. Rudi menjelaskan pemerintah berharap bisa membangun 25.000 unit SPKLU pada tahun 2030.

"Di mana sampai dengan saat ini telah terbangun 147 SPKLU di 115 lokasi," terang Rida Mulyana dalam kesempatan yang sama.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan untuk mendukung percepatan pembangunan SPKLU ini sudah diterbitkan regulasi pendukung, yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tentang Kesediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

""Hal yang diatur dalam Permen tersebut antara lain tanggung jawab badan usaha, proses perizinan, skema bisnis, tarif tenaga listrik, insentif, dan tentu saja keselamatan berusaha," tutur Rida.

Program KLBB merupakan upaya untuk menggunakan energi yang bersih serta menghemat devisa. Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya juga berusaha untuk melahirkan Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Dengan meningkatkannya penggunaan kendaraan listrik dan dibarengi penyediaan energi bersih, kami menargetkan kapasitas pembangkit EBT mencapai 38 Giga Watt di tahun 2030," ungkap dia.




(riar/din)

Hide Ads