Ranjau paku masih mengintai pengendara di Jakarta. Nggak cuma pengendara sepeda motor, bahkan pesepeda juga jadi korban ranjau paku di jalanan Jakarta.
Dalam video yang dibagikan Abdul Rohim dari komunitas Saber (Sapu Bersih, komunitas pemburu ranjau paku), seorang pesepeda di Jakarta menjadi korban ranjau paku.
"Salah satu korban jebakan ranjau jari-jari payung, goweser di ruas Jalan Gatot Subroto, tepatnya seberang Gedung DPR/MPR Senayan mengarah Semanggi pagi ini, Minggu 1 Agustus 2021," kata Rohim dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang dibagikan Rohim, tampak pesepeda road bike mengalami ban bocor. Kedua ban dilepas dari sepeda road bike-nya.
"Kalau sepeda gowes kecepatannya di atas 20 km/jam juga kena," kata Rohim kepada detikOto, Minggu (01/8/2021).
Adapun ranjau yang menjerat pesepeda itu adalah ranjau jenis jari-jari payung. Ranjau jari-jari payung ini bikin ban langsung kempis seketika. Bahkan, ban jenis tubeless pun bisa langsung ambles.
Rohim memberikan tips agar kamu tidak menjadi korban ranjau paku. Utamanya adalah mengendalikan kecepatan. Terutama untuk sepeda motor, pengendara disarankan agar tidak terlalu ngebut.
"Pokoknya kalau kita lewatin titik rawan ranjau itu kurangi kecepatan aja. Soalnya kecepatan di atas 40 km/jam rawan sekali terkena ranjau. Kalau kita kecepatan rendah itu nggak menancap," kata Rohim kepada detikcom, Rabu (21/7/2021).
Rohim mencatat, ada beberapa ruas jalan di Jakarta yang rawan ranjau paku. Berikut daftar lokasi rawan ranjau paku di Jakarta, menurut Rohim:
- Jalan Gatot Subroto mulai Flyover Slipi sampai Pancoran
- Jalan MT Haryono setelah Pancoran sampai Cawang
- Cawang mengarah ke Kampung Melayu
- Jl. TB Simatupang
- Jl Letjen Suprapto, Galur mengarah underpass Senen
- Jalan Gunung Sahari mengarah Mangga Dua
- Grogol mengarah Roxy.
"Apalagi kecepatan tinggi, terus beban berat atau berboncengan, tekanan angin kurang, itu mudah terkena ranjau itu," katanya.
Menurutnya, ranjau paku tersebar di semua lajur jalan baik lajur kiri, tengah maupun kanan. "Biasanya mereka selalu nebar di lajur tengah. Nanti setelah terlindas kendaraan, ranjau itu tersebar di sisi kiri dan sisi kanan. Kalau masih ngumpul di tengah itu berarti belum lama nebarnya. Kadang-kadang ada juga yang nebar di sisi kanan. Jadi jangan pikir jalur kanan aman, pokoknya semua lajur itu rawan," ucap Rohim.
(rgr/mhg)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah