Kondisi pandemi covid-19 dan PPKM Darurat ini membuat beberapa sektor ekonomi kian terguncang. Salah satunya datang dari penjualan moge bekas.
Menurut Erdward Sujono, pemilik Double E Garage, dealer moge bekas di bilangan Jakarta Utara mengaku kondisi PPKM ini membuat banyak orang tidak berani mengeluarkan dana besar dan cenderung menahan uangnya.
"Kondisi pasar penjualan moge disaat PPKM gini bisa dikatakan berkurang lah. Karena beda pas lagi PSBB awal dulu, orang masih banyak pegang uang dan juga yang kena (covid) masih jauh-jauh. Jadi mereka belanja motor (gede) untuk jalan-jalan," papar Erdward kepada detikOto.
"Kalau sekarang, yang kena (covid) ini udah ring 1, keluarganya udah kena atau bahkan dirinya sendiri. Jadi mereka (calon pembeli moge) belum mikirin untuk beli moge dulu," papar Erdward.
Namun menyiasati kondisi ini, Erdward mengaku fokus kepada penjualan dan pemasaran via daring. Dirinya menguatkan penggunaan media sosial seperti Instagram, Youtube hingga TikTok sebagai sarana menggaet calon pembeli.
"Starteginya ya online. Kita bahkan kasih keringanan, misalnya motor yang diliat (dari online) cocok. Komunikasi secara detail sama kita, misalnya masih area Jabodetabek, motor akan kita towing ke rumahnya," papar Erdward.
"DP aja dulu. Motor kita antar, kalau cocok, motor kita turunin dari towing," ujarnya.
Hal ini dilakukan karena dealer moge bekas yang dijalani oleh Erdward terpaksa tutup akibat PPKM. Sehingga, opsi 'menjemput bola' ini harus dilakukannya.
Erdward mengatakan dirinya sudah aktif berjualan motor gede bekas sejak 2016 dan saat ini sudah memiliki tiga dealer motor dari kelas motor gede hingga Vespa bekas.
Di sisi lain, PPKM darurat ini juga memaksa beberapa pemilik mobil mewah hingga pemilik Harley Davidson menjual kendaraannya dengan harga miring.
Simak Video "Video: Pendapatan Nike Merosot Tajam, Terburuk Sejak Pandemi"
(mhg/din)