Sebelum infrastruktur tol Trans Jawa dibangun, transportasi bus dikenal memiliki pelayanan yang tidak lebih baik dari moda transportasi kereta api maupun pesawat. Tapi setelah jalan tol di Jawa tersambung dari barat ke timur, Perusahaan Otobus (PO) dan karoseri mulai berlomba-lomba untuk meningkatkan pelayanan transportasi bus. Salah satunya dengan melahirkan layanan bus dengan konsep sleeper bus, yang mirip hotel kapsul.
Sebagai informasi, sleeper bus kali pertama diperkenalkan oleh karoseri Laksana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 lalu, di ICE, BSD, Tangerang. Sleeper bus ini dikembangkan dari bodi Legacy, dengan nama Laksana Legacy SR2 Suites Class.
Dijelaskan Brand & Marketing Communication Manager Laksana, Candra Dewi, pembangunan infrastruktur jalan tol serta makin beragamnya kebutuhan masyarakat di sektor transportasi, membuat Laksana berinovasi membuat bus dengan konsep kursi rebahan.
"Sejalan dengan prinsip dasar kami yaitu Inovasi Tanpa Batas, maka kami selalu melakukan berbagai macam riset, kami berusaha melihat perkembangan kebutuhan masyarakat. Kami melihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang stabil dan cukup bagus selama beberapa tahun terakhir, kalangan menengah yang terus berkembang dan pembangunan infrastruktur tol yang dikebut oleh pemerintahan Jokowi," kata Dewi, kepada detikOto, Rabu (14/7/2021).
Lanjut Dewi menambahkan, hadirnya moda transportasi darat dengan konsep sleeper bus merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan angkutan bus, agar tidak kalah dengan moda transportasi lainnya, seperti kereta api dan pesawat.
"Kami mencoba menawarkan solusi yang baru dalam transportasi darat. Transportasi darat bus seringnya diasosiasikan dengan (waktu tempuh yang) lama dan tidak nyaman. Dengan adanya jalan tol, maka aspek lama perjalanan sudah bisa terselesaikan. Suites class ini kami hadirkan untuk meningkatkan level kenyamanan di dalam transportasi bus ini," sambung Dewi.
Dari segi kecepatan waktu tempuh, transportasi bus saat ini memang sudah bisa bersaing dengan moda transportasi kereta api. Sebagai contoh, jika dulu rute Jakarta-Surabaya bisa ditempuh hingga belasan jam, dengan adanya tol Trans Jawa, bus-bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) hanya butuh waktu sekitar 10 jam saja.
Setelah aspek waktu tempuh bisa diperbaiki, PO dan karoseri pun mulai mengimbanginya dengan perbaikan layanan dan fasilitas transportasi bus. PO-PO di pulau Jawa pun meningkatkan layanan transportasinya, dengan penggunaan sasis premium dan bodi bus mewah seperti Super High Decker dan Double Decker alias bus tingkat.
Seiring berjalannya waktu, kemudian lahirlah konsep sleeper bus yang mirip seperti hotel kapsul berjalan. Dibanding jenis-jenis bus lainnya, sleeper bus menawarkan kenyamanan lebih baik, karena penumpang bisa tidur dengan nyenyak sepanjang perjalanan berkat kursi yang bisa direbahkan 150 derajat. Selain itu, penumpang sleeper bus juga bisa mendapatkan privasi layaknya penumpang kelas luxury di kereta api atau penumpang kelas bisnis di pesawat.
(lua/din)