Geofencing Buat Taksi Online Gak Bisa Kumpul-kumpul

Geofencing Buat Taksi Online Gak Bisa Kumpul-kumpul

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 06 Jul 2021 22:11 WIB
Grab
Taksi online Grab Indonesia Foto: Grab
Jakarta -

Di masa pandemi saat ini masyarakat dilarang untuk kumpul-kumpul, karena penyebaran virus Corona mungkin saja terjadi saat duduk bersama-sama. Hal ini juga berlaku bagi para mitra Grab yang sedang beraktivitas.

Bahkan untuk bisa melarang para mitra Grab berkumpul, Grab Indonesia melahirkan teknologi Geofencing yang bisa memberikan tanda alarm untuk tidak kumpul-kumpul.

"Sejak September 2020, Grab juga telah memperkenalkan teknologi geofencing yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan kepada mitra pengemudi Grab yang berkerumun di sebuah area," ujar Director of Central Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Munusamy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teknologi ini diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menjaga jarak aman sesuai himbauan pemerintah, dan juga untuk menjaga kesehatan mereka. Mitra pengemudi yang terdeteksi berkerumun, akan menerima peringatan melalui pesan teks atau pop-up di aplikasi mitra pengemudi mereka," Tirza menambahkan.

Selain itu, layaknya masyarakat Indonesia lainnya Grab juga menghimbau kepada para mitra pengemudi untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT
Vaksinasi drive-thruVaksinasi drive-thru Foto: dok. Grab Indonesia

"Kami juga mengimbau kepada seluruh mitra pengemudi, mitra merchant, dan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan 5M: memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Kami yakin pandemi ini dapat dilalui bila kita hadapi bersama dengan terus saling menjaga dan mematuhi protokol kesehatan," kata Tirza.

"Grab juga terus membantu program vaksinasi nasional pemerintah dan hingga kini telah membantu distribusi vaksin di lebih dari 53 kota dan kabupaten se-Indonesia yang diterima ratusan ribu masyarakat, termasuk lansia, penyandang disabilitas, pekerja sektor pariwisata dan mitra pengemudi," tutup Tirza.




(lth/din)

Hide Ads