Mobil terbang benar-benar akan menjadi nyata dan bisa digunakan secara umum dalam waktu dekat. Yang terbaru, sebuah prototipe mobil terbang berhasil menjalani uji terbang hampir setengah jam di udara dan mendarat dengan aman.
Mobil terbang tersebut bernama AirCar, yang diproduksi oleh Klein Vision. Mobil terbang yang satu ini benar-benar serupa mobil konvensional, tak seperti beberapa mobil terbang lain yang bentuknya seperti drone dalam ukuran besar.
Aircar memang menggunakan desain mobil konvensional untuk dijadikan kendaraan terbang. Malah mobil tersebut memakai mesin BMW dan pakai bahan bakar bensin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari BBC, prototipe mobil terbang ini berhasil melakukan uji coba terbang perdana pada Rabu (30/6/2021) waktu setempat. Mobil itu melayang di judara selama 35 menit dengan rute Bandara Internasional Nitra, Slovakia, menuju Bandara Bratislava, Slovakia.
Mobil ini bisa mengudara berkat bantuan sayap yang membentang di sisi kanan dan kiri bodi. Untuk mengubah mobil konvensional menjadi pesawat terbang, di mana kedua sayapnya merentang di sisi kanan dan kiri, dibutuhkan waktu 2 menit 15 detik.
Pencipta di balik prototipe mobil terbang ini adalah Profesor Stefan Klein. Dia mengatakan, mobil terbangnya bisa mengudara hingga sejauh 600 mil atau 1.000 km, serta daya jelajahnya hingga ketinggian 2.500 meter (8.200 kaki). Sejauh ini, mobil prototipe tersebut sudah mencatatkan waktu 40 jam di udara.
Stefan mengklaim mobil AirCar ini mampu mencapai kecepatan hingga 170 km/jam saat terbang. Dengan kapasitas penumpang hanya dua orang dan berat maksimal sebesar 200 kg, mobil ini diklaim Stefan sangat nyaman saat dibawa di jalan raya atau terbang.
Berbeda dengan prototipe mobil terbang yang digambarkan seperti sebuah drone dengan baling-baling, mobil terbang AirCar ini membutuhkan landasan pacu yang cukup panjang untuk bisa take off. Sementara prototipe mobil terbang berwujud drone bisa lepas landas secara vertikal.
Dalam mengembangkan dan membangun prototipe mobil AirCar, perusahaan Klein Vision membutuhkan waktu sekitar dua tahun dan menelan biaya sekitar 1,7 juta Euro atau setara Rp 29 miliar.
Anton Zajac, selaku penasehat dan investor Klein Vision mengatakan, jika pihak perusahaan terus mengembangkan prototipe mobil terbang dengan serius, bukan tak mungkin akan menarik masyarakat luas secara global.
Selain itu, mobil terbang nantinya bisa dijual kepada maskapai penerbangan atau dijadikan sebagai transportasi umum seperti taksi.
"Saat ini ada sekitar 40 ribu pesanan pesawat terbang di Amerika Serikat saja. Dan jika kita mengubah 5% dari itu dengan mengusung mobil terbang, kita memiliki pangsa pasar yang besar," ujar Anton Zajac.
Tentu ada harapan besar agar mobil terbang bisa terwujud dalam waktu dekat. Pada 2019 lalu, perusahaan konsultan Morgan Stanley memperkirakan sektor di bidang mobil terbang bisa bernilai hingga US$ 1,5 triliun di tahun 2040.
Berbagai produsen otomotif juga mulai bersaing dalam melakukan penelitian dan pengembangan mobil terbang. Mulai dari Hyundai, Toyota, Daimler hingga Geely sudah menyatakan niatnya untuk berinvestasi di teknologi tersebut.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah