Jakarta -
Meski pandemi belum berakhir dunia otomotif masih menarik di simak. Berikut ini adalah deretan berita terpopuler di detikOto pada Selasa (29/6) kemarin, yang salah satunya soal penantang Toyota Avanza yang harganya murah banget.
1. Yamaha Mio Karbu Disulap Jadi Street Cub
Aliran modifikasi Street Cub seperti era 50'an rupanya masih menarik perhatian pembaca detikOto. Bahkan saat aliran modifikasi street cub ini dibangun di atas motor matic juga menjadi sorotan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tangan builder asal Sukabumi Adega, Yamaha Mio GT lansiran tahun 2012 berhasil disulap menjadi sebuah motor bergaya street cub. Walhasil motor matic yang memiliki harga bekasnya mencapai Rp 5 Jutaan ini, berubah total tampilannya.
"Awalnya kan kita lihat inspirasi modifikasi street cub, tapi kayanya lebih seru kalau kita bikin dari bahan motor matic. Biar anti mainstream," ujar Adega Anggayasta, pemilik dari Rainbow Moto Builder kepada detikOto.
Untuk membangun ide liarnya ini, Rainbow Moto Builder membongkar total Yamaha Mio GT hingga menyisakan mesin, rangka utama, engine mounting dan bagian kemudi.
Rangka dan Kaki-Kaki
"Untuk rangka utama, engine mouting dan area kemudi kita masih gunakan bawaan Mio GT, supaya handling motor tetap nyaman untuk harian. Sedangkan bagian sub frame kita buat sendiri," papar pria yang akrab disapa Dega ini.
Motor ini bisa dibilang kawin silang antara Yamaha dan Honda. Terlihat dari bagian bodi belakang hingga tangki yang 'plek-plekan' memakai punya Honda Astrea Grand.
 Yamaha Mio GT Modifikasi Street Cub buatan Rainbow Moto Builder Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
"Supaya konsep street cub-nya makin kerasa, kita pakai bodi belakang punya Honda Astrea Grand, lengkap sama tangkinya. Tapi untuk bodi tambahannya kita bikin sendiri dari plat galvanis 1.2 mm," papar Dega.
Dega menjelaskan, hampir seluruh pengerjaan bodi motor ini digunakan dengan plat galvanis. Baik untuk bagian bodi samping, sayap depan hingga dop yang menutupi pelek.
Pelek yang dipasangkan Rainbow Moto Builder ke motor ini adalah pelek jari-jari dari V-Rossi yang punya ukuran ring 14 inci. dan ditutup dengan rapi menggunakan dop berwarna hitam.
Lalu untuk urusan suspensi, sok belakang motor ini dibuat ganda dengan menambahkan dudukan sok di lengan ayunnya.
Sedangkan untuk bagian depan, sok asli Yamaha yang menjadi pilihan. "Biar tampak makin berisi dan berotot, sok depannya kita kasih cover dari plat galvanis," papar Dega.
Mesin
"Mesin masih standar, tidak ada upgrade. Paling kita servis aja. Lalu untuk area filter kita ganti pakai punya after market supaya tampilannya terlihat simple," ujar Dega.
Selain itu, menurut Dega yang tidak kalah penting adalah mengatur penempatan mesin, CVT, hingga box untuk kelistrikan supaya tampak rapi.
 Yamaha Mio GT Modifikasi Street Cub buatan Rainbow Moto Builder Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
"Di bagian depan, karena kosong kita jadikan tempat untuk rumah aki dan kelistrikan. Sisanya mesin masih di tengah dan CVT di area belakang," papar Dega menjelaskan Mio Street Cub berwarna coklatnya ini.
Siap Dipakai Harian
Dega mengklaim bahwa motor custom-nya ini siap dipakai harian dan Rainbow Moto Builder melengkapi seluruh kelengkapan berkendaranya.
"Lampu depan pakai LED Daymaker, lampu sein lengkap LED juga, spion pakai model bar end, klakson ada, tatakan plat depan belakang pun ada," papar Dega dengan yakin.
"Dari segi handling juga motor ini dibuat nyaman untuk dipakai harian. Jadi dapat motor street cub yang gayanya keren tapi tinggal gas rem aja, gak repot masuk gigi," papar Dega.
 Yamaha Mio GT Modifikasi Street Cub buatan Rainbow Moto Builder Foto: Muhammad Hafizh Gemilang |
Untuk membangun motor ini, Rainbow Moto Builder membuat paket beserta motor dengan banderol Rp 25-30 Jutaan.
"Kalau motor dari customer, paketnya mulai dari Rp 20 Juta, tergantung part apa yang mau dipasang," ujar Dega, pemilik Rainbow Moto Builder rumah modifikasi yang punya workshop di Kota Sukabumi, Jawa Barat ini.
[Halaman Selanjutnya: Pengemudi Bus Tak Matikan Mesin Saat Isi Solar]
[Halaman Selanjutnya: Penantang Toyota Avanza yang Murah Meriah]
2. Alasan Pengemudi Bus Ogah Matikan Mesin saat Mengisi Solar
Detikers pasti tahu, banyak perilaku sopir bus yang enggan mematikan mesin saat melakukan pengisian solar. Tapi tahu tidak apa alasannya?
Dijelaskan Head of Bus Product & Sales, Daimler Commercial Vehicles Indonesia, Adri Budiman, perilaku tersebut memang seperti menjadi kebiasaan umum bagi pengemudi bus, khususnya bus yang sudah dilengkapi dengan sistem pendingin AC.
"Hal ini kembali lagi kepada kebiasaan dan perilaku dari pengemudi bus, di mana beberapa pengemudi bus seringkali tidak mematikan mesin saat mengisi bahan bakar, dengan tujuan supaya kabin tetap sejuk dan penumpang tetap nyaman," kata Adri, dalam keterangan tertulisnya kepada detikOto.
Meski tujuannya untuk kenyamanan penumpang, Adri mengimbau agar perilaku tersebut tidak lakukan, karena bisa menjadi pemicu kebakaran dan ujung-ujungnya bisa merugikan orang lain di sekitarnya.
"Setiap tempat pengisian bahan bakar seperti SPBU memiliki standar atau aturan yang perlu ditaati oleh setiap orang yang ingin mengisi bahan bakar kendaraannya. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pengunjung. Kami tetap terus mengimbau bagi para pengemudi bus untuk mematikan mesin saat mengisi bahan bakar di SPBU demi memastikan keselamatan penumpang," saran Adri.
 Tren elektrifikasi tak hanya hinggap di mobil penumpang, kendaraan komersial seperti truk juga sudah menggunakan hybrid. Salah satunya Hino Dutro Hybrid ini. Foto: Ari Saputra |
Soal kebiasaan pengemudi bus tidak mematikan mesin, biasanya juga dilakukan di rest area. Tujuannya sama, yakni agar AC bisa tetap nyala dan membuat penumpang kabin bus tetap nyaman, tidak kegerahan. Selain itu, mesin sengaja tidak dimatikan karena mesin diesel turbo dinilai sensitif jika harus sering diaktifkan atau dinonaktifkan.
Sebelumnya, Hino Indonesia juga pernah menjelaskan alasan sopir bus tidak mematikan mesin saat berhenti di rest area. Namun ada beberapa hal yang perlu diluruskan agar tidak menimbulkan salah persepsi bagi para pembaca. Berikut penjelasannya.
1. Memang bus diesel saat ini menggunakan turbo, jadi yang sebenarnya harus diperhatikan adalah saat (proses) menyalakan dan mematikan mesin. Saat menyalakan mesin, jangan langsung digas. Jadi tunggu 2-3 menit untuk idle (langsam), begitu juga saat mematikan (mesin), posisikan idle selama 5 menit, baru kemudian dimatikan. Ini agar turbo terlumasi dengan baik, sehingga turbo tidak rusak.
2. Mesin diesel butuh suhu kerja mesin tertentu, jadi memang harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum dioperasikan.
3. Sebenarnya ini alasan utamanya untuk bus (dengan) AC. Jadi mesin harus tetap nyala saat berhenti, karena bus butuh tenaga listrik untuk AC dan juga mungkin alat elektronik lainnya. Penumpang dalam kabin yang tidak turun harus tetap nyaman dengan sistem pendingin yang berjalan. Dan untuk mendinginkan ruangan bus di daerah tropis, sangat butuh waktu yang agak lama, kisaran 15-20 menit.
3. Toyota Avanza Killer ini Lebih Murah dari Calya-Sigra
Wuling sudah menyesuaikan harga jual mereka di Indonesia seiring dengan perpanjangan diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Bahkan harga salah satu model yang ditawarkan sangat mepet dengan mobil Low Cost Green Car (LCGC).
sejak awal Juni 2021, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengumumkan perpanjangan fasilitas PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) 100% untuk penjualan mobil 4x2 di bawah 1500cc hingga Agustus 2021. Selanjutnya, periode untuk diskon PPNBM DTP 50% juga diperpanjang menjadi Desember 2021.
Satu model dari Wuling yang mendapat relaksasi ialah Wuling Confero. Penantang dari Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga ini merupakan MPV Wuling yang mengalami penyegaran tampilan dari bagian eksterior seperti grill depan bernuansa hitam dan lampu utama beraksen smoky.
Berkat diskon PPnBM 100 persen ini harganya mepet-mepet dengan mobil LCGC 7-seater. Ambil contoh, New Confero OTR Jakarta paling murah saat ini dijual Rp 146.300.000. Sementara Toyota Calya tipe 1.2 E M/T Standard dijual Rp 146.190.000, hanya selisih Rp 110 ribu.
Namun jika dibandingkan dengan varian tertinggi dari Toyota Calya 1.2 G A/T perbedaannya bisa puluhan juta rupiah. Sebab Calya 1.2 G A/T saat ini dijual Rp 167.490.000. Dengan harga tersebut mepet dengan model Confero S Type C Lux yang dijual Rp 169.800.000.
 Wuling New Confero Foto: Wuling Motors |
Sebagai perbandingan lain, Daihatsu Sigra varian terendah dijual Rp 131.050.000. Namun dengan harga Wuling Confero sekarang banderolannya mepet-mepet dengan model Sigra X MT DLX yang dijual Rp 145.900.000, dan Sigra 1.2 R MT Rp 146.800.000.
Sementara varian tertinggi Sigra 1.2 R AT DLX dijual Rp 163.400.000. Harganya mepet-mepet dengan model New Confero S Type C Lux Rp 169.800.000.
Seperti diketahui, LCGC muncul pada 2013 yang masuk dalam program spesial lantaran tidak dikenakan PPnBM asal memenuhi berbagai syarat. Sebagian syarat itu adalah memiliki angka konsumsi bahan bakar minimal 20 kpl untuk mesin bensin dan diesel. Serta tingkat kandungan lokal dalam negeri rata-rata mobil LCGC sudah di atas 80 persen.
Berikut ini daftar harga Wuling Confero berkat diskon PPnBM 100 persen dan LCGC 7-seater:
Harga Confero berkat diskon PPnBM 100 persen
- New Confero Rp 146.300.000
- New Confero S Type C Lux Rp169.800.000
- New Confero S Type C Lux+ Rp171.800.000
- New Confero S Type L Lux Rp180.800.000
- New Confero S Type L Lux+ Rp182,800,000
- New Confero S Type L ACT Lux Rp189.300.000
- New Confero S Type L ACT Lux+ Rp191.300.000
Daihatsu Sigra
- Daihatsu Sigra 1.2 R AT DLX: Rp 163.400.000
- Daihatsu Sigra 1.2 R AT: Rp 159.600.000
- Daihatsu Sigra 1.2 R MT DLX: Rp 150.600.000
- Daihatsu Sigra 1.2 R MT: Rp 146.800.000
- Daihatsu Sigra 1.2 X AT DLX: Rp 158.700.000
- Daihatsu Sigra 1.2 X AT: Rp 153.200.000
- Daihatsu Sigra 1.0 M MT: Rp 131.050.000
- Daihatsu Sigra 1.0 D MT: Rp 120.650.000
- Daihatsu Sigra 1.2 X MT DLX: Rp 145.900.000
- Daihatsu Sigra 1.2 X MT: Rp 140.400.000
Toyota Calya
- Toyota Calya 1.2 E STD M/T: Rp 146.190.000
- Toyota Calya 1.2 E M/T: Rp 148.990.000
- Toyota Calya 1.2 G M/T: Rp 155.290.000
- Toyota Calya 1.2 G A/T: Rp 167.490.000
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?