Pandemi, Penjualan Mobil Eropa Bekas Anjlok Lebih dari 50 Persen

Pandemi, Penjualan Mobil Eropa Bekas Anjlok Lebih dari 50 Persen

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Selasa, 22 Jun 2021 18:51 WIB
Dealer Mobil Bekas Bimmerhaus yang fokus menjual BMW bekas
Ilustrasi Dealer Mobil Eropa Bekas di Bursa Mobil Blok M Square, Jakarta Selatan Foto: Muhammad Hafizh Gemilang
Jakarta -

Terhitung sejak Maret 2020, saat ini Indonesia sudah memasuki masa satu tahun lebih tiga bulan dalam kurungan pandemi. Beragam sektor ekonomi goyang akibat pandemi ini, tidak terkecuali bisnis mobil bekas.

Pedagang mobil eropa bekas yang berlokasi di Bursa Mobil Blok M Square mengaku pandemi ini sangat berdampak pada penjualannya.

"Pada awalnya nggak begitu ada impact yah. Karena mobil hobi kaya gini, cenderung jualannya aman. Tapi pada saat Januari (2021) ini baru kerasa," papar Ilham pemilik salah satu dealer mobil Eropa bekas di Bursa Mobil Blok M Square.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari catatannya, dealer spesialis mobil Eropa bekas ini turun penjualannya hingga lebih dari 50 persen.

"Sebelum pandemi, bisa jualan 14 sampai 16 unit per bulan. Pas pandemi ini, turun ke 7 sampai 8 per bulan," ujar Ilham.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Ilham menyebutkan bahwa sejak Januari 2021 ini per bulan dealer mobil bekasnya hanya menjual di kisaran 4 unit saja.

Senada dengan Ilham, Ramadhan perwakilan salah satu dealer mobil bekas yang menjual mobil eropa kelas menengah ke atas, mengaku pandemi ini sempat membuat dealernya sulit berjualan."Pas Januari ini paling 4 kita jual sebulan. Biar survive sih sekarang jadi lebih banyak stock mobil-mobil yang di atas 200 juta. Jadi kelas-kelas yang low entry gue kurangin volume-nya," ujarnya.

"Pas awal pandemi 2020 itu, yang ada isu lockdown, mal tempat dealer kita ini kan tutup. Otomatis, selama masa itu kita nggak bisa jualan sama sekali," ujar Ramadhan.

Menurutnya, sebelum pandemi dalam sebulan bisa menjual mobil di atas 10 dengan mudah. Sejak awal pandemi, dealernya harus mengeluarkan beberapa strategi untuk dapat kembali mendongkrak penjualan.

"Sekarang orang makin jarang kesini, yang walk in sehari paling dua sampai tiga orang aja. Liat aja nih dealer pada sepi gini," ujar Ramadhan.

"Kalau di Blok M Square ini, orang datang untuk lihat mobil banyak. Dari mulai yang iseng, sampai yang lagi nungguin mobilnya lagi diservis," ujarnya.

"Jadi ya pandemi gini, orang jarang servis, jarang yang main ke mal dan semakin jarang juga yang datang ngeliat mobil," papar Ramadhan.

Menurutnya, salah satu cara agar bisnisnya dapat bertahan di tengah gempuran pandemi ini adalah dengan menguatkan branding dan promosi di internet.




(mhg/din)

Hide Ads