Pedagang Mobil Bekas Tidak Takut Diskon PPnBM Mobil Baru Diperpanjang

Pedagang Mobil Bekas Tidak Takut Diskon PPnBM Mobil Baru Diperpanjang

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Senin, 14 Jun 2021 19:56 WIB
Dealer mobil bekas Tony Mobil yang terletak di Gading Auto Centre, Jakarta
Dealer mobil bekas Tony Mobil yang terletak di Gading Auto Centre, Jakarta Foto: Instagram @tonymobil.kelapagading
Jakarta -

Pemerintah kembali memperpanjang insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 0% hingga Agustus 2021. Hal ini ternyata tidak mengusik penjual mobil bekas, setidaknya untuk saat ini.

Tony, pemilik dealer Tony Mobil serta pengelola Gading Auto Centre mengaku dealer penjualan mobil bekasnya sempat merasakan dampak dari insentif PPnBM yang diberlakukan oleh pemerintah. Namun itu terjadi pada periode awal, ketika informasi masih simpang siur.

"Dulu sempat dua bulan kita sepi karena adanya isu ini. Karena dulu, prediksi kita bisa diskon sampai 100 juta. Tapi setelah ke sini, setelah harga keluar dan beberapa ada yang selisih harganya tidak terlalu jauh, penjualan mobil bekas jadi meningkat lagi," papar Tony kepada detikOto, Senin (14/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tony saat simpang siur isu serta informasi dari program relaksasi PPnBM ini, dealer mobil bekasnya sempat mengalami penurunan penjualan.

"Penjualan sempat turun sampai 40 persen. Biasa sebulan kita rata-rata jual mobil 20 unit, bisa paling kira-kira 12 unit saja yang terjual," papar Tony.

ADVERTISEMENT

Tony mengatakan justru dengan adanya keringanan PPnBM ini banyak orang yang memesan mobil baru, sedangkan produksi mobil baru tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang terlalu membludak.

"Sekarang pasar (mobil bekas) udah mulai normal. Karena pasokan mobil baru juga tidak banyak. Orang pada pesan (mobil baru) tapi produksinya tidak bisa banyak. Jadi orang-orang yang tidak kebagian (mobil baru) larinya ke mobil bekas," papar Tony.

Harga Mobil Bekas Justru Naik

Menariknya, Tony mengatakan bahwa terjadi tren meningkat kepada harga mobil bekas. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan pasar terhadap mobil.

"Harga malah ada kenaikan, karena permintaan mobil bekas yang banyak tapi supply sedikit. Jadi saat ini, bisa dibilang saat yang tepat untuk menjual mobil bekas," ujar Tony.

Namun menurutnya, peningkatan harga ini tidak signifikan. "Tidak banyak sih, sekitar dua sampai tiga persen aja. Mobil 100 juta bisa jadi 102 juta, mobil 200 juta bisa jadi 205 juta," ujar Tony.

Tony mengatakan bahwa tren peningkatan harga pada mobil bekas seperti ini biasanya susah diprediksi. "Kalau supply mobil baru sudah banyak, harga mobil bekas biasanya ikut turun harganya," ujar Tony.




(mhg/din)

Hide Ads