Kedatangan pemudik di Kabupaten Klaten mulai meningkat sebagaimana terpantau di terminal. Puncak kedatangan pemudik diperkirakan hari ini.
"Kemungkinan puncaknya hari ini, atau nanti malam sampai dini hari. Kita tetap antisipasi," ungkap Koordinator Terminal Ir Soekarno Klaten, Marjono pada detikcom, Rabu (5/5/2021) di kantornya.
Menurut Marjono, kedatangan pemudik beberapa hari ini meningkat. Data laporan tanggal 2 Mei ada 16 orang, 3 Mei ada 26 orang, dan tanggal 4 Mei ada 30 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"30 orang kemarin tanggal 4 Mei dari sekitar Jabodetabek. Untuk tanggal 5 Mei ini masih kita data dan direkap terakhir nanti malam," lanjut Marjono.
Dikatakan Marjono, terjadinya peningkatan penumpang datang karena tanggal 6 Mei larangan mudik efektif berlaku. Namun tidak semua pemudik turun di terminal.
"Kita menduga tidak semua turun di terminal tapi entah dimana. Bagi yang turun di terminal kita periksa surat rapid dan identitasnya, data kita sampaikan ke Satgas," imbuh Marjono.
![]() |
Kasat Lantas Polres Klaten AKP Abipraya Guntur Sulastiasto menjelaskan kegiatan antisipasi mudik terus dilakukan. Satu mobil travel diamankan.
"Tadi pagi kita amankan satu mobil travel tanpa ijin. Mobil dari arah Yogyakarta membawa lima penumpang," ungkap Abipraya pada detikcom.
Menurut Abipraya, mobil tersebut kini diamankan di Mapolres Klaten. Tindakan yang bisa dikenakan adalah ditilang karena tidak lengkap.
"Ini kita amankan di Polres, bisa kita tilang. Kegiatan terus kita lakukan terutama kendaraan luar daerah," lanjut Abipraya.
Terpisah, Kepala bidang lalu lintas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Suyatno mengatakan dalam razia perbatasan tim gabungan fokus pada kendaraan dari luar Klaten. Kendaraan lokal belum diperiksa.
"Kita membantu Sat Lantas Polres Klaten saat kegiatan di perbatasan Prambanan. Untuk kendaraan plat AD dan AB sementara belum kita lakukan tindakan, fokus pada luar kota jauh," jelas Suyatno pada wartawan.
(din/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini