PT Blue Bird umurnya sudah hampir setengah abad, perusahaan ini lahir pada 1 Mei 1972 lalu. Sepanjang berkiprah di dunia transformasi tak kalah menarik jika menyelami bagaimana perusahaan taksi ini berkiprah, termasuk soal armadanya.
Holden Torana, pertama kali bergulir di aspal Ibu Kota, Jakarta pada 1 Mei 1972. Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin pada tahun 1972 untuk menata sektor transportasi publik menjadi pembuka sejarah layanan PT Blue Bird Tbk. Saat itu, Ali Sadikin mengungkapkan bahwa Jakarta membutuhkan taksi dengan sistem argometer untuk penertiban taksi gelap dan membawa Ibu Kota kearah yang lebih metropolitan.
Lewat semangatnya, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, sebagai pendiri dari PT Blue Bird Tbk menghadirkan 25 armada Holden Torana sebagai armada pertama PT Blue Bird Tbk. Termasuk penggunaan argometer dan penyejuk udara (Air Conditioner).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sejak awal kehadirannya dalam melayani masyarakat, perusahaan berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan terbaik. Di 1972, Bluebird telah menggunakan sistem argometer melalui armada Holden Torana. Kemudian di tahun 1980, Air Conditioner telah menjadi perlengkapan standar di layanan kami. Dan di 1990, perusahaan telah memiliki sistem komputerisasi dalam menerima permintaan masyarakat melalui Bluebird Call Center," ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo dalam siaran persnya.
![]() |
Memasuki tahun 1992, Bluebird Group menghadirkan layanan taksi eksekutif, yang dinamakan Silverbird melalui armada eks KTT non blok ASEAN. Selanjutnya dalam rangka meremajakan armada Silverbird sekaligus meningkatkan kenyamanan untuk pengalaman mobilitas terbaik, Silverbird mendatangkan armada Mercedes-Benz C-Class pada tahun 2007. Hal ini menandai Bluebird sebagai taksi pertama yang menggunakan mobil Mercy sebagai armada taksi eksekutif.
Pada tahun 2013, perusahaan meluncurkan Bigbird Premium untuk menawarkan pengalaman bepergian yang semakin berkesan. Lalu pada tahun 2020 Bigbird kembali mendatangkan armada baru untuk layanan Bigbird Premium.
![]() |
Sejak resmi mengaspal pada tahun 2019 silam, kendaraan taksi listrik Bluebird Group telah menarik minat masyarakat. Pasalnya, kendaraan listrik merupakan hal baru yang ada di Indonesia, dan perusahaan menghadirkannya agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, namun juga menjadi penikmat dari kemajuan teknologi transportasi.
![]() |
"Kampanye kendaraan listrik secara keseluruhan memberikan nilai lebih, karena sekarang masyarakat tidak hanya melihat wujud kendaraan listrik melalui media sosial ataupun televisi, namun sudah bisa merasakan langsung bepergian dengan kendaraan listrik melalui E-Bluebird dan E-Silverbird di jalanan ibukota," ujar Adrianto Andre Djokosoetono, Direktur PT Blue Bird Tbk.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah