Pandemi virus Corona telah menghambat berbagai aktivitas sosial ekonomi. Semua orang sangat dibatasi dalam melakukan interaksi sosial yang tidak perlu dan lebih banyak di rumah, begitu pula perilaku konsumtif di mana orang lebih menahan uang.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, beberapa orang ingin juga melepaskan kejenuhan dari kebiasaan baru ini. Beberapa orang yang telah menyimpan uang akhirnya memutuskan untuk membeli mobil baru. Selain memang ada dana yang tersedia, memiliki mobil juga jadi alternatif bepergian dengan tetap menjaga jarak.
Fenomena ini setidaknya dirasakan dalam penjualan mobil BMW. Tidak sedikit jajaran produk teratas seperti seri M dari BMW yang menjadi sasaran empuk untuk hobi baru orang kaya di tengah pandemi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk perubahan kondisi ini sebetulnya memang kalau kita lihat premium customer memang ada spending yang tidak dibuang tahun lalu karena keterbatasan (akibat) COVID. Biasanya ada dan ready untuk jalan-jalan," ujar Director of Sales BMW Group Indonesia, Bayu Rianto dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2021).
"Kalau kita lihat instagaram ramai jalan-jalan pakai mobil tren ini shifting mereka mencari keamanan dan kenyamanan di mana tetap memberikan leisure pada diri sendiri akhirnya kendaraan jadi hal utama untuk mereka pakai," ungkap Bayu.
Tren ini tentu menjadi peluang bisnis yang menarik bagi merek mewah seperti BWM. Belum lagi memang ketakutan akan menggunakan transportasi umum masih dirasakan oleh sejumlah orang di tengah pandemi ini.
"Di sini juga banyak peluang beberapa waktu ke depan karena menggunakan transportasi umum keamanan dan kenyamanan masih agak kurang karena penyebaran virus cukup cepat," tuturnya.
Bayu melihat perubahan pasar ini sudah dirasakan pascaPSBB Transisi pertama di lakukan pada pertengahan tahun 2020 lalu. Hasil penjualan mobil mewah tahun 2020 pun melonjak daripada tahun 2019.
"Menurut saya di level atas lebih berkembang. Nanti bisa lihat data Gaikindo sedan 7 series lebih tinggi dari tahun 2019. Memang ada peningkatan di situ. Itu akan jadi future plan selling di posisi itu. Naiknya kuartal 1 (2020), kuartal 2 drop ada PSBB, kuartal 3 dibuka dan itu mulai melejit. Di (segmen) bawah naik dan terus di atas lebih naik lagi," pungkasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah