Penjualan mobil bekas di Indonesia tahun 2021 diprediksi akan semakin bergairah. Konsumen akan melirik pasar mobil bekas seiring membaiknya kondisi keuangan mereka.
Seperti terungkap dalam laporan Carsome Consumer Survey yang dilakukan terhadap 1.005 responden. Sebanyak 64% responden mengatakan berminat untuk membeli mobil bekas mulai bulan April 2021 hingga September 2021.
Periode tersebut banyak dipilih dengan alasan responden lebih optimis memiliki pendapatan yang lebih stabil dan anggaran yang cukup, sehingga daya beli mereka akan menguat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Jitu Mencari Mobil Bekas |
"2021 akan membawa optimisme bagi para pelaku industri mobil bekas sesudah dilanda pandemi COVID-19 sepanjang tahun 2020. Pertimbangan terkait kesehatan dan keamanan mendorong masyarakat mengubah pola perilakunya, yaitu dari menggunakan transportasi umum, beralih ke kendaraan pribadi. Mobil bekas dapat menawarkan solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Ini dapat menjadi momentum yang baik bagi industri mobil bekas," kata General Manager Carsome Indonesia, Delly Nugraha, Selasa (19/1/2021).
Tak hanya konsumen yang ingin membeli mobil bekas, pemilik kendaraan yang ingin menjual mobilnya juga cukup banyak. Carsome telah mencatat minat masyarakat untuk menjual mobil meningkat 52% jika dibandingkan dengan periode sebelum PSBB diberlakukan. Mayoritas responden (29%) merasa mulai rentang April-September 2021 adalah momentum yang tepat untuk menjual mobil. Dengan demikian, kuartal kedua 2021 menjadi saat yang paling dinanti masyarakat Indonesia, baik untuk membeli mobil maupun menjual mobil.
Jual Mobil Lewat Platform Online Jadi Lebih Diminati
Menurut survey Carsome Indonesia, platform jual-beli mobil bekas online semakin populer setelah periode PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.
"Persentase masyarakat Indonesia yang tertarik menjual mobil secara online meningkat 34%, dari 53% sebelum PSBB menjadi 71%. Hasil survei yang dilakukan pada Oktober 2020 ini mengindikasikan semakin pesatnya digitalisasi pasar mobil bekas karena platform online dirasa mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menjual mobil bekas".
Menjual mobil bekas memiliki sejumlah tantangan. Tiga tantangan terbesar yang dihadapi oleh responden dalam menjual mobil bekas sebelum PSBB adalah ketidakpuasan dengan harga (38%), kesulitan keuangan sehingga kesulitan menjual mobil yang masih dalam periode kredit (29%), serta harus menunggu transfer kepemilikan mobil yang cukup lama (26%).
Setelah PSBB, tantangan terbesar yang dihadapi oleh responden dalam menjual mobil yang masih dalam masa kredit adalah kesulitan keuangan (51%). Sementara transfer kepemilikan mobil yang tertunda dan ketidakpuasan harga mendapatkan persentase 31%.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini