Arab Saudi masih jadi eksportir minyak terbesar di dunia. Sebuah langkah yang dianggap kontroversial dilakukan saat negara tersebut berencana membangun kota yang bebas kendaraan bermotor.
Pembangunan kota tanpa mobil tersebut merupakan bagian dari sebuah proyek besar yang dinamakan NEOM. Dikutip dari berbagai sumber, biaya pembangunan kota ramah lingkungan tersebut dari nol diperkirakan mencapai angka US$ 500 miliar (sekitar Rp 7.000 triliun).
Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan ke media, pengembang NEOM menyebut kota mereka akan sama sekali bersih dari mobil dan juga jalan raya. Semua akan dibangun dengan fokus pada lingkungan dan alam.
Disebutkan juga, kota tersebut akan mampu menampung 1 juta warga dan menciptakan 380.000 lapangan kerja pada tahun 2030. Pembangunan infrastruktur kota akan menelan biaya US$ 100-200 miliar.
Akan memiliki luas 1.000 mil persegi (sekitar 2.590 km persegi), kota ini dideskripsikan sebagai area yang memiliki mimpi yang berani dan tegas serta akan menjadi pusat bisnis dan teknologi baru.
NEOM disebutkan sebagai proyek terbesar yang digagas Pangeran Mohammed, yang merupakan bagian dari serangkaian upaya melakukan melakukan divesrifikasi pada ekonomi negara tersebut dan sekadar jadi pengekspor minyak.
Dikutip dari NDTV, separuh dari devisa Arab Saudi datang dari penjualan minyak. Proyek ini diharapkan akan bisa menambah kontribusi pemasukan negara tersebut.
"Kenapa kita harus mengorbankan lingkungan demi pembangunan," kata Pangeran Mohammed dalam pernyataannya. "Kota ini akan menjadi sebuah revolusi bagi umat manusia. Nol mobil, nol jalanan, nol emisi," lanjut dia.
Sebagai solusi ketiadaan mobil, kota tersebut akan menyediakan transportasi publik terintegrasi yang 'sangat cepat'. Selain itu, dengan mengunakan sistem transportasi yang ada, perjalanan antarlokasi dalam kota diklaim tidak akan lebih dari 20 menit.
Simak Video "Inilah Warna Mobil yang Paling Diminati di Dunia pada 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(din/lth)
Komentar Terbanyak
Polisi Sebut Mobil Pensiunan Polri Cuma Melaju 30 Km/jam saat Tabrak Mahasiswa UI
Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Jadi Tersangka, Polisi: Motornya Melaju 60 Km/jam
Polisi Setop Penerbitan Pelat RF, Ini Alasannya