Beberapa waktu lalu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terang-terangan memperlihatkan dirinya menggunakan mobil listrik sebagai mobil dinasnya. Mobil listrik yang dipakai Budi adalah Hyundai Ioniq dengan plat nomor RI 35.
Ia pun juga berencana akan menggunakan 100 unit mobil listrik sebagai mobil operasional mulai tahun depan. Hyundai yang memiliki mobil sesuai kebutuhan tersebut tentu tak akan melewatkan kesempatan untuk mendukung program elektrifikasi pemerintah.
"Kalau kita lihat program pemerintah memang mempercepat elektrifikasi di Indonesia makanya keluar Peraturan Pemerintah. Tahun depan diwajibkan setiap persen mobil operasional pakai EV kebetulan kan Hyundai di luar negeri kita pemain global yang mobil ramah lingkungannya bagus sekali makanya bisa online dengan rencana pemerintah," ungkap Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur saat ditemui di Senayan Spark, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hyundai juga mengatakan wajar jika pemerintah melirik mereka untuk menjalankan program elektrifikasi. Ditambah lagi di pasaran Indonesia memang mobil listrik Hyundai memiliki harga paling terjangkau di saat yang lain masih dijual dengan harga lebih dari Rp 1 miliar.
"Kalau kita lihat instansi pemerintah support program pemerintah dan approach ke kita kebetulan yang pioner yang menyiapkan EV jadi wajar instansi approach. Karena ini project pemerintah kita mensupport," terang Makmur.
Tapi Makmur enggan untuk mengatakan bahwa kerjasama Hyundai dengan pemerintah sudah mencapai kata sepakat. Ia baru bisa mengatakan bahwa memang Hyundai salah satu merek yang tepat untuk menjalankan program elektrifikasi pemerintah.
"Omongan by one secara clear belom, tapi pembicaraan pasti ada saja. Karena di awal kita ijin ke pemerintah merek welcome dan tanya produk kita. Itu dari awal sudah ada. Cuma dari masing-masing instansi belom. Sekarang siapa pemain elektrik yang murni? Baru kita kan?" tuturnya.
Walaupun begitu, melanjutkan rencana Budi, Makmur cukup yakin rencana itu dapat terealisasikan seiring dengan mulai tertatanya kembali alokasi anggaran yang dialihkan ke COVID-19 tahun ini.
"Semua instansi sekarang masih fokus pandemi jadi masih tahan untuk prioritas pandemi dulu. Tahun depan pasti mengarah ke sana," tutup Makmur.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali