Model SUV pertama dari Porsche, Cayenne, kembali menorehkan catatan positif. Model yang kini menjadi tulang punggung penjualan Porsche itu telah menembus produksi ke-1.000.000.
Mobil yang sempat dianggap remeh karena merek sport membuat SUV ini pun menjadi trendsetter pasar. Kini semua merek punya model SUV-nya masing walaupun tak pernah dalam sejarah merek tersebut produksi mobil SUV.
Kembali soal capaian Porsche Cayenne, varian ke satu juta yang diproduksi adalah varian Carmine Red GTS. Itu diproduksi di fasilitas perakitan Porsche di Bratislava, Slovakia sebelum dikirim ke pelanggan Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Cayenne dimulai dengan model 955 generasi pertama, sebuah mobil yang benar-benar menyelamatkan Porsche dari krisis keuangan, sekaligus membangun sub-segmen baru: SUV cepat mewah. Tidak akan ada Lamborghini Urus hari ini tanpa Cayenne Turbo.
Di tahun 90-an, Porsche tidak terlalu sukses dalam hal volume penjualan. Tentu, pengenalan Boxster memang membantu, tetapi pada pergantian milenium, mereka jelas membutuhkan darah segar untuk bertahan hidup.
Produk yang mereka kerjakan harus bertenaga dengan fitur berkendara yang dinamis dan cocok untuk semua jenis medan. Mobil keluarga dengan lima tempat duduk dengan DNA khas Porsche. Sporty.
Baca juga: Mau Jegal Tesla, Audi Siapkan Rp 169 T |
"Itu adalah keputusan yang berani untuk membangun SUV pada akhir 1990-an, tetapi keputusan ini berarti bahwa Porsche dapat melampaui semua ekspektasi hanya dalam waktu singkat," kenang mantan VP lini produk Porsche, Hans-Jurgen Wohler seperti dikutip dari Carscoops.
"Ferry Porsche pernah berkata bahwa jika kami akan membangun kendaraan off-road yang sesuai dengan konsep kualitas kami, maka pasti akan laku," kenang pria berusia 61 tahun itu.
Cayenne memulai debutnya pada bulan September 2002 di Paris Motor Show dan Porsche tidak pernah melihat ke belakang. Hampir dua dekade berlalu Cayenne telah sampai ke generasi ke-3.
Generasi pertama ada Cayenne Turbo dan Turbo S berperforma tinggi, GTS yang sporty, dan Cayenne Diesel yang terbukti sangat sukses di Eropa berkat unit 3.0 liter V6 TDI-nya dengan daya 237 HP (240 PS) dan torsi 410 lb-ft (550 Nm).
Cayenne generasi kedua keluar pada tahun 2010 dengan ukuran yang bertambah besar ukurannya, menampilkan lampu depan mirip Carrera GT, lampu ekor yang lebih panjang, eksterior yang lebih ramping, interior yang didesain ulang sepenuhnya, dan beratnya hampir 250 kg lebih ringan dari pendahulunya. Generasi keduanya ini menawarkan perjalanan yang jauh lebih nyaman, memiliki ergonomi yang lebih baik dan lebih mudah untuk dikendarai.
Selanjutnya tahun 2014 muncul generasi ke-3 dengan varian S Diesel yang didukung oleh unit V8 TDI. Disusul pula dengan penyerapan elektrifikasi lewat varian Cayenne Hybrid dan S E-Hybrid PHEV.
"Hibridisasi memiliki arti penting bagi kami karena kami menghadirkan mesin delapan dan enam silinder ke pasar. Konsep hibrida kami adalah tonggak penting bagi Cayenne dalam perjalanannya menjadi plug-in-hybrid 2014 dengan jangkauan listrik lebih dari 30 kilometer," jelas Wohler.
Perjalanan Cayenne tentu akan terus berlanjut menambah daftar panjang kesuksesannya membuat SUV menjadi fenomena. "Mobil akan berubah dalam 10 tahun mendatang. Cayenne akan melanjutkan perjalanannya dan terus menjadi SUV terbaik di segmennya. Saya dapat dengan senang hati menyerahkan kendali kepada penerus saya," tutup Wohler.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?