Royal Enfield baru saja memperkuat jaringan produksinya ke negara Asia Tenggara. Alih-alih Indonesia sebagai salah satu pasar motor yang besar, Royal Enfield malah memilih Thailand sebagai basis produksinya di Asia Tenggara.
Royal Enfield Indonesia pun angkat bicara soal ketertinggalan dari Thailand soal produksi motornya di dalam negeri. Salah satu alasan utama Thailand lebih dulu buka pabrik Royal Enfield adalah mudahnya negara tersebut memberikan lahan untuk pabrik baru.
"Kalau kita ngomong kenapa di Thailand dibuka dulu pabriknya karena memang kebetulan regulasi pemerintah di Thailand lebih cepat untuk bisa membuat pabrik itu sendiri," jawab Country Manager Royal Enfield Indonesia, Irvino Edwardly di sela-sela kegiatan Ride After Dark di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vino menampik alasan Indonesia belum punya pabrik Royal Enfield bukan karena penjualannya kalah dari Thailand. "Sebenarnya di Indonesia baik, di Thailand juga baik (penjualannya)," timpalnya.
Kembali Soal pabrik di Indonesia, Royal Enfield juga sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah. Akan tetapi seperti yang dijelaskan di atas, ada proses dan waktu yang perlu dilewati.
"Kita pun sudah pernah secara peliminary memulai pembicaraan dengan government tapi tentunya ini takes time untuk bisa ke depannya membuka pabrik di Indonesia," paparnya.
Ia menegaskan bahwa Royal Enfield cukup berkeinginan membuka pabrik di Indonesia. Selain mempermudah penyediaan suku cadang, hal ini juga akan memangkas harga dan tentunya meningkatkan volume penjualan.
"Sebenarnya kita pingin punya pabrik, keinginan itu ada. Tapi semua itu menyangkut banyak hal untuk gimana caranya kita start pabrik di Indonesia. Kalau dibilang kita punya intensi kita punya, kapan itunya ini dalam planning kita," tukasnya.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah